Jumat, 11 Oktober (mediapesan) – Sebuah serangan siber besar baru saja mengguncang dunia maya, saat 31 juta data pengguna dari situs Wayback Machine milik Internet Archive bocor.
Para pengunjung situs menemukan peringatan melalui JavaScript, yang mengonfirmasi adanya pelanggaran keamanan ini.
Peringatan tersebut juga merujuk pada layanan notifikasi populer “Apakah Saya Telah Dibajak?” untuk memastikan apakah data mereka termasuk yang terpapar.
Data yang bocor meliputi alamat email, nama layar, dan kata sandi pengguna yang telah di-hash menggunakan algoritma keamanan Bcrypt.
Bcrypt dikenal sebagai salah satu metode hash yang lebih aman, namun kebocoran ini tetap menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pengguna.
Internet Archive sendiri merupakan layanan web nirlaba asal Amerika Serikat, yang bertujuan mengumpulkan dan menyediakan arsip online.
Layanan ini sangat dihargai oleh banyak orang karena memberikan akses gratis ke berbagai konten di internet, termasuk situs web yang sudah dihapus atau berubah.
Kejadian ini menyoroti ancaman keamanan yang terus meningkat di era digital, bahkan untuk organisasi nirlaba seperti Internet Archive.
Pengguna diimbau untuk segera memeriksa keamanan akun mereka dan mengganti kata sandi untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Apa Langkah Selanjutnya?
Pengguna yang merasa datanya mungkin bocor disarankan untuk memanfaatkan layanan seperti “Apakah Saya Telah Dibajak?” guna memastikan keamanan akun mereka.
Selain itu, memperbarui kata sandi dengan kombinasi yang lebih kuat juga merupakan langkah pencegahan yang bijak.
Keamanan di dunia maya semakin menjadi perhatian, terutama dengan meningkatnya serangan terhadap platform besar seperti Internet Archive, yang memiliki misi mulia memberikan akses informasi gratis bagi publik.