Gaza (mediapesan) – Konflik di Gaza semakin memanas, dengan laporan terbaru menyebutkan 40 tentara Israel tewas dalam operasi perlawanan di Gaza Utara, (30/12/2024).
Kelompok perlawanan Palestina memperkuat serangan mereka, meluncurkan rudal dan roket yang menghantam berbagai sasaran strategis di wilayah pendudukan.
Operasi ini merupakan bagian dari perlawanan yang intensif terhadap agresi Israel yang terus menekan Gaza.
Sementara militer Israel berupaya mengendalikan situasi dengan kekuatan udara dan darat, kelompok perlawanan menunjukkan koordinasi dan taktik yang semakin terorganisir, memberikan pukulan berat kepada pasukan Israel.
Gambar yang beredar menunjukkan helikopter militer sibuk mengevakuasi korban luka, memperlihatkan betapa seriusnya dampak dari serangan ini terhadap moral dan kekuatan militer Israel.
Insiden ini sekaligus mencerminkan ketidakmampuan Israel untuk sepenuhnya mengendalikan wilayah konflik, meski dengan teknologi militer canggih yang dimilikinya.
Di sisi lain, serangan balasan Israel ke Gaza hanya memperparah situasi kemanusiaan.
Ribuan warga sipil kehilangan tempat tinggal, sementara akses terhadap kebutuhan dasar semakin sulit.
Dunia internasional terus menyerukan penghentian kekerasan, namun aksi nyata untuk mendorong solusi damai tetap minim.
Apakah Israel benar-benar akan mampu mengakhiri konflik ini dengan kekuatan militer, atau justru menghadapi perlawanan yang kian menguat?
Saat ini, perlawanan Palestina membuktikan bahwa mereka tak gentar menghadapi kekuatan besar, sementara krisis kemanusiaan di Gaza tetap menjadi noda gelap bagi komunitas global yang belum bertindak tegas. ***