mediapesan.com | Wakil Ketua Duma Negara Rusia, Vladislav Davankov, mendesak pemerintah Rusia untuk segera menuntut pembebasan Pavel Durov, pendiri Telegram, yang saat ini ditahan di Prancis.
Melalui akun Telegram-nya (26/8/2024), Davankov dengan tegas membela kontribusi Durov dalam perkembangan layanan digital, baik di Rusia maupun di dunia.
Hampir tidak ada yang berbuat lebih banyak untuk pengembangan layanan digital di Rusia dan dunia selain Pavel Durov, tulis Davankov.
Kita harus mengeluarkannya dari sana, tambahnya, mengisyaratkan urgensi tindakan segera.
Davankov juga mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, untuk segera mengajukan banding kepada otoritas Prancis agar membebaskan Durov.
Ia menilai bahwa penangkapan ini mungkin bermotif politik dan bertujuan untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi pengguna Telegram.
Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi, tegas Davankov.
Pernyataan ini menyoroti kekhawatiran bahwa penahanan Durov dapat membuka peluang bagi pihak asing untuk mengakses data sensitif yang dimiliki oleh pengguna Telegram.
Kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan pengguna Telegram dan pemerhati kebebasan digital, mengingat Telegram selama ini dikenal sebagai platform yang menjunjung tinggi privasi dan keamanan data penggunanya.
Desakan Davankov mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat antara Rusia dan Prancis dalam konteks perlindungan data dan kebebasan digital. ***