Jakarta (mediapesan) – Dewan Pimpinan Nasional Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (DPN PERATIN) secara resmi mengangkat 49 advokat baru.
Dalam Sidang Terbuka Pengangkatan Advokat Angkatan ke-2 yang berlangsung di The Mansion Bougenville, Kemayoran, Jakarta Utara, pada 6 Oktober 2024 lalu.
Pengangkatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum PERATIN, Kamilov Sagala, SH., MH., sementara Sekretaris Jenderal PERATIN, Ir. Soegiharto Santoso, SH., membacakan Surat Keputusan pengangkatan para advokat.
Momen ini juga menjadi istimewa dengan dikumandangkannya Mars PERATIN untuk pertama kalinya, diikuti jajaran pimpinan DPN PERATIN.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Pengawas Jemy Tommy, SH., SE., MM., PhD(c), Bendahara Umum Ir. Sulistyo Wimbo Sosodoro Hardjito, dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Singgih Budi Prakoso, SH., MH.
Hadir pula Ketua Komite PKPA dan Sertifikasi Lanjutan Syaiful Bachri, SH., MH., serta tokoh-tokoh lain dari DPN PERATIN dan wilayah Jakarta serta Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Kamilov Sagala menegaskan pentingnya peran advokat dalam menghadapi tantangan kejahatan siber yang terus berkembang.
Kejahatan di dunia maya semakin kompleks dan memerlukan advokat yang mampu memberikan bantuan hukum kepada masyarakat, ujar Kamilov.
Ia menekankan bahwa pengangkatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk komitmen nyata PERATIN untuk meningkatkan layanan hukum dan memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat pencari keadilan.
Sekjen PERATIN, Soegiharto Santoso, atau yang akrab disapa Hoky, menambahkan bahwa momentum ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses keadilan.
Hoky, yang juga dikenal sebagai Penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), menekankan komitmen PERATIN untuk mencetak advokat berkualitas dan berintegritas.
PERATIN berkomitmen untuk mencetak advokat yang kompeten dan siap memperjuangkan keadilan, sesuai dengan semangat fiat justitia ruat caelum—keadilan harus ditegakkan meskipun langit runtuh, ungkap Hoky.
Acara ini sarat makna, menandai babak baru dalam perjalanan para advokat yang siap menghadapi berbagai tantangan hukum di era digital. ***