(mediapesan) – Yahya Ibrahim Hassan Al-Sinwar lahir pada 29 Oktober 1962, menjalani hidupnya dengan penuh perjuangan dan dedikasi.
Sebagai salah satu tokoh penting, ia dikenal karena perannya yang sentral dalam gerakan perlawanan.
Setelah bertahun-tahun mendekam di penjara, Al-Sinwar akhirnya menghirup udara bebas pada 18 Oktober. Namun, kebebasannya hanya sekejap.
Operasi Banjir Al-Aqsa yang dimulai pada 7 Oktober membawa Al-Sinwar kembali ke garis depan perlawanan.
Takdir akhirnya tiba pada 17 Oktober 2024, ketika ia gugur sebagai martir di tengah pertempuran.
Kehilangannya merupakan pukulan besar bagi banyak orang, tetapi bagi mereka yang mengenalnya, bintang Al-Sinwar akan terus bersinar, terutama di bulan Oktober, bulan di mana ia lahir dan berjuang hingga akhir hayatnya.
“Bintang terang bulan Oktober”—itulah bagaimana ia akan dikenang.
Al-Sinwar tak akan hilang, sosoknya tetap hidup dalam ingatan dan perjuangan yang ia tinggalkan. ***