Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H.
SHARE
Jayapura, Papua (mediapesan) – Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz-2025 berhasil menangkap seorang Daftar Pencarian Orang (DPO) dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sentani, Jayapura, pada Jumat, 31 Januari 2025.
DPO yang diamankan adalah Yantis Murib alias Nosin Murib, yang diketahui merupakan anggota kelompok pimpinan Jeki Murib alias Papuanus alias Kasuari.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa Yantis Murib telah lama masuk dalam daftar pencarian orang karena keterlibatannya dalam berbagai aksi kekerasan di wilayah Papua.
Yantis Murib diketahui beralamat di Kampung Pinggil/Eronggobak, Kabupaten Puncak, ujar Brigjen Faizal Ramadhani.
- Advertisement -
Jasa Backdrop Jogja
Dalam operasi penangkapan tersebut, Tim Satgas Ops Damai Cartenz-2025 juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, antara lain KTP, dompet, tiket pesawat, kalung manik-manik, noken (tas tradisional Papua), serta uang tunai dalam jumlah tertentu.
Brigjen Faizal Ramadhani menambahkan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, Yantis Murib terlibat dalam aksi penembakan terhadap warga sipil di Ilaga pada tahun 2024.
Aksi tersebut mengakibatkan seorang korban bernama Suherman mengalami luka di bagian kaki.
Yantis Murib berperan sebagai pembawa motor dan senjata revolver dalam aksi penembakan di Ilaga, tegasnya.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat Papua untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban.
Ia juga meminta warga segera melaporkan potensi gangguan keamanan kepada aparat.
Mari kita jaga Papua agar tetap damai dan pastikan para pelaku yang tertangkap dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, pesan Kombes Pol. Yusuf Sutejo.
Penangkapan ini menjadi langkah penting dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban di Papua, sekaligus menunjukkan komitmen Satgas Ops Damai Cartenz-2025 dalam menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu stabilitas wilayah. ***
