Pesparani Katolik Sulsel I Resmi Ditutup, Spirit Persatuan dan Harapan Bergema di Makassar

Reporter Burung Hantu
Pesparani Sulsel I menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik se-provinsi di Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Assisi, Keuskupan Agung Makassar, Minggu, 29 Juni 2025.

Makassar, 30 Juni 2025 (MEDIAPESAN)Suasana haru menyelimuti Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Assisi, Keuskupan Agung Makassar, Minggu, 29 Juni 2025.

Di tempat inilah, Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang pertama resmi ditutup.

Tema “Hope in Togetherness” bukan sekadar slogan—ia menjelma dalam pelukan hangat, tepuk tangan meriah, dan doa lintas daerah yang berpadu dalam satu irama.

Pesparani Sulsel I menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik se-provinsi.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Diselenggarakan untuk pertama kalinya, acara ini bukan semata panggung lomba liturgi, melainkan ruang perjumpaan, penguatan iman, serta panggung ekspresi dalam keberagaman.

Awal Baru, Semangat Baru

Meskipun perdana, pelaksanaan Pesparani Sulsel berlangsung tertib, meriah, dan menyentuh.

Tangis haru mengiringi detik-detik pengumuman juara.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Para peserta, terutama dari kalangan muda, menampilkan dedikasi dan kreativitas yang mengundang decak kagum.

Salah satu kejutan datang dari kontingen Kabupaten Maros.

Meski hanya mengikuti satu kategori, mereka berhasil menyabet juara pertama pada kategori Nyanyian Mazmur Anak.

- Iklan Google -

Ini bukti bahwa keterbatasan tidak memadamkan semangat, kata salah seorang panitia.

Gereja, Umat, dan Negara Bersinergi

Penutupan dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar, Pastor Joni Payuk, CICM, yang juga menjabat sebagai Ketua DKP KAMS.

Baca Juga:  Rudal Balistik Iran dalam Operasi Balasan terhadap Israel

Ia didampingi oleh Pastor Leo Paliling, Pr. Turut hadir tokoh-tokoh penting seperti Pembimas Katolik Kemenag Sulsel Paulus Palondongan, perwakilan LP3KN Leonardo J. Renyut, Ketua Umum LP3KD Sulsel Ir. Stepanus Swardi Hiong, serta pengurus LP3KD dari berbagai kabupaten dan kota.

Stepanus menyampaikan apresiasi atas dukungan Uskup Agung Makassar, Mgr. Fransiskus Nipa.

Ia menekankan pentingnya sinergi antardaerah dan antarumat demi kemajuan Pesparani ke depan.

Kunci keberhasilan Pesparani ini adalah semangat pelayanan dan kerja bersama. Kita semua sedang menabur harapan, ujar Stepanus.

Ia juga menyoroti kontribusi finansial dari Pastor Joni Payuk atas rekomendasi Kevikepan Makassar dan Komisi Re-Evangelisasi demi kelancaran penyelenggaraan.

Ruang Toleransi di Tengah Keragaman

Kepala Kemenag Kabupaten Maros, H. Muhammad, M.Ag., menyebut Pesparani sebagai simbol harmonisasi antara iman dan kebangsaan.

Spiritualitas dan keberagaman bisa tumbuh berdampingan. Ini bukti bahwa toleransi tidak hanya hidup, tapi juga tumbuh, ujarnya.

Pastor Joni Payuk mengungkapkan rasa syukur atas kerja keras seluruh elemen gereja—pastor, frater, suster, dan umat—sejak tahap perencanaan empat bulan lalu.

Semua berjalan dalam semangat pelayanan, katanya.

Para Juara: Antara Dedikasi dan Prestasi

Deretan juara yang diumumkan menandai keberhasilan Pesparani sebagai ajang pengembangan talenta iman dan seni:

Cerdas Cermat Rohani – Anak:

Juara 1: LP3KD Tana Toraja

Juara 2: LP3KD Kota Palopo

Juara 3: LP3KD Toraja Utara

Cerdas Cermat Rohani – Remaja:

Juara 1: LP3KD Kota Makassar

Juara 2: LP3KD Kota Palopo

Juara 3: LP3KD Kota Makassar

Bertutur Kitab Suci:

Juara 1: Olivia Olivera (Makassar 1)

Baca Juga:  Focus Group Discussion Bahas Masalah Sosial di Kota Makassar

Juara 2: Ivah Clarence (Makassar 3)

Juara 3: Reski Putra Pagengga (Toraja Utara)

Nyanyian Mazmur – OMK:

Juara 1: Febri Paonganan (Tana Toraja)

Juara 2: Filbert Giovanny Hasson (Tana Toraja)

Juara 3: Imelda Ivanca Lolopayung (Palopo)

Nyanyian Mazmur – Anak:

Juara 1: Frenelisya Gisela Payangan (Maros)

Juara 2: Carolus Raymon Buntu (Toraja Utara)

Juara 3: Aurelin Milea Pakabu’ (Tana Toraja)

Nyanyian Mazmur – Remaja:

Juara 1: LP3KD Palopo – Laurensius Resky Debara

Juara 2: LP3KD Makassar 12 – Seryl Monika

Juara 3: LP3KD Tana Toraja – Yulianti Paonganan

Nyanyian Mazmur – Dewasa:

Juara 1: Juwita Bestari (Makassar 7)

Juara 2: Yuli Juwita Sulu’ Padang (Tanah Toraja)

Juara 3: Anastasia Resky Yukita (Palopo)

Menatap Masa Depan

Pesparani Sulsel I boleh usai, namun gema harapan yang ditinggalkan tak akan sirna.

Dalam wajah-wajah peserta, panitia, dan pendukung, tersimpan semangat persaudaraan yang melampaui sekat-sekat administratif.

Semoga Pesparani menjadi lahan subur bagi tumbuhnya semangat sinodalitas — berjalan bersama dalam iman, kasih, dan pengabdian, tutup Pastor Joni Payuk.

(paul)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *