Gaza, 3 Juli 2025 (MEDIAPESAN) – Amnesty International pada Kamis (3/7/2025) menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai alat perang terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Amnesty dengan menyatakan bahwa serangan terhadap warga yang mencari bantuan kemanusiaan telah mengubah distribusi pangan menjadi “perangkap maut”.
Dalam laporan terbarunya, kelompok HAM yang berbasis di London itu mengatakan pasukan Israel secara sistematis menargetkan warga sipil yang berkumpul untuk menerima bantuan, dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah yang terkepung itu.
Pasukan Israel tidak hanya memblokir pasokan makanan dan bantuan penting lainnya, tetapi juga menyerang mereka yang putus asa mencarinya, kata Amnesty.
Tindakan ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional dan dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan perang.
Pihak berwenang Israel belum memberikan komentar langsung atas laporan tersebut.
Sebelumnya, Israel membantah menargetkan warga sipil dan menyatakan bahwa operasi militernya bertujuan untuk membongkar infrastruktur militan Hamas.
Konflik di Gaza telah menyebabkan kehancuran luas dan krisis kemanusiaan mendalam, dengan PBB dan badan-badan bantuan lainnya berulang kali memperingatkan risiko kelaparan massal.
Amnesty menyatakan bahwa dokumentasi mereka mencakup kesaksian korban, foto satelit, serta analisis video yang menunjukkan pola serangan terhadap konvoi dan kerumunan bantuan.
Laporan tersebut menyerukan penyelidikan independen dan mendesak komunitas internasional untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel yang dapat digunakan dalam pelanggaran hak asasi manusia.