SPMB 2025 Makassar Lancar, Tapi Sekolah Favorit Kelebihan Pendaftar

Reporter Burung Hantu
Ketua Panitia SPMB Dinas Pendidikan Makassar, Syarifuddin.

Makassar, 3 Juli 2025 (MEDIAPESAN) – Proses penerimaan siswa baru melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 di Kota Makassar memasuki hari keempat dengan pelaksanaan yang berjalan lancar, setelah sempat mengalami gangguan teknis pada hari pertama.

Masalah pada server yang sempat menghambat proses unggah dokumen kini telah teratasi, dan sistem kembali stabil.

SPMB 2025 yang dimulai sejak 30 Juni dan akan berakhir pada 4 Juli mendatang, diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan komitmen terhadap pendaftaran yang efisien, transparan, dan dapat diakses semua pihak.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Namun, fenomena tahunan kembali terjadi: sebagian besar pendaftar memusatkan pilihan pada sekolah-sekolah unggulan, sementara banyak sekolah lain justru kekurangan murid.

Lonjakan Pendaftar di Sekolah Favorit

Ketua Panitia SPMB Dinas Pendidikan Makassar, Syarifuddin, mengakui bahwa ketimpangan ini merupakan pola yang berulang, terutama pada tahap awal pendaftaran yang masih menggunakan jalur zonasi domisili.

Baru hari ketiga, sudah ada beberapa sekolah yang menerima pendaftar melebihi kapasitasnya, ujarnya, Kamis (3/7).

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

SMP Negeri 30 menjadi salah satu contohnya, mencatat lebih dari 600 pendaftar untuk kuota hanya 356 siswa dalam 11 rombongan belajar (rombel).

Artinya, hampir separuh calon siswa akan dialihkan ke sekolah lain.

Sebaliknya, SMP Negeri 49 Kopa masih jauh dari target.

- Iklan Google -

Dari 95 kursi yang tersedia untuk jalur domisili dalam kota, baru 15 yang terisi.

Namun, jalur perbatasan yang hanya menyediakan 6 kursi justru telah menerima 100 pendaftar.

Baca Juga:  Sinergi Kolaborasi Kejati Sulsel dan BPJS Ketenagakerjaan Teken MoU: Langkah Strategis Lindungi Hak Tenaga Kerja di Sulawesi Selatan

Distribusi Ulang Tanpa Penambahan Kelas

Dinas Pendidikan menegaskan tidak akan menambah rombel di sekolah-sekolah favorit.

Sebagai gantinya, siswa yang tidak tertampung akan didistribusikan ke sekolah lain yang masih memiliki kuota.

Kami tidak membuka rombel baru. Siswa yang tidak tertampung akan diarahkan ke sekolah terdekat yang masih memiliki bangku kosong, kata Syarifuddin.

Distribusi ulang dilakukan dengan mengumumkan ketersediaan kursi secara terbuka atau menghubungi langsung orang tua calon siswa.

Proses ini tidak mengharuskan pendaftar mengisi ulang data, karena semuanya sudah tercatat dalam sistem.

Contohnya, siswa yang tidak diterima di SMP Negeri 13 akan diarahkan ke SMP Negeri 21 yang masih memiliki kekurangan tiga kelas.

SMP Negeri 23, 52, dan 53 juga disiapkan sebagai sekolah penyangga.

Rencana Jangka Panjang: Sekolah Baru lewat Regrouping

Untuk mengatasi ketimpangan ini ke depan, Dinas Pendidikan berencana membuka tujuh sekolah baru tahun depan melalui mekanisme regrouping terhadap SD yang kekurangan murid.

Sekolah baru ini akan difokuskan di wilayah padat penduduk yang akses ke SMP-nya terbatas, seperti kawasan Cenderawasih dan sekitar Pertamina Senggola, jelas Syarifuddin.

Langkah ini dianggap lebih efisien karena memanfaatkan gedung SD yang sudah ada, sehingga tidak perlu pembangunan gedung baru yang memerlukan biaya besar.

Imbauan bagi Orang Tua

Di tengah tingginya minat pada sekolah-sekolah favorit, Syarifuddin mengimbau orang tua untuk lebih bijak dalam memilih sekolah.

Pemerintah menjamin mutu pendidikan di semua sekolah negeri tetap merata. Semua siswa akan kami akomodasi hingga penutupan pendaftaran, tegasnya.

Ia menambahkan bahwa waktu pendaftaran masih terbuka hingga 4 Juli, dan proses distribusi siswa akan dilakukan secara merata berdasarkan ketentuan zonasi dan ketersediaan daya tampung.

Baca Juga:  HMI Cabang Namlea Kecam Intimidasi Polres Buru terhadap Pengurusnya

(pl)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *