Lapas Salemba Kembangkan Budidaya Maggot untuk Dukung Ketahanan Pangan

Reporter Burung Hantu
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba mengembangkan budidaya maggot, Juli 2025.

Jakarta | MEDIAPESAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba mengembangkan budidaya maggot sebagai bagian dari strategi pengelolaan sampah organik.

Program ini digagas guna mendukung ketahanan pangan nasional serta sejalan dengan 13 program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM di bidang keimigrasian dan pemasyarakatan.

Kepala Lapas Kelas IIA Salemba, Muhammad Fadil, mengatakan inisiatif tersebut merupakan bentuk komitmen lembaganya dalam menerapkan prinsip pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi bagi warga binaan.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Pengelolaan dimulai dari pemilahan dan pengumpulan sampah, pembangunan kandang maggot, hingga proses budidaya yang terstruktur. Hasilnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan, sementara residunya dapat dijadikan pupuk, ujar Fadil melalui pesan tertulis.

Fadil menyebut, program ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga kelompok masyarakat yang aktif dalam bidang lingkungan dan pertanian.

Ia optimistis, kolaborasi ini akan menghasilkan dampak yang signifikan, baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan warga binaan.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

IMG 20250711 WA0620

Menurutnya, maggot yang dibudidayakan memiliki kandungan protein tinggi dan berpotensi menjadi alternatif pakan yang ekonomis serta ramah lingkungan.

Kami ingin memastikan bahwa program ini tak hanya berjalan, tapi juga berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata, katanya.

- Iklan Google -

Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga bertujuan mengurangi volume sampah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA), sejalan dengan semangat pengurangan limbah dan pembangunan hijau yang diusung pemerintah.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari upaya kami untuk menghadirkan pemasyarakatan yang produktif, inovatif, dan relevan dengan tantangan zaman, tutur Fadil.

Dengan pendekatan semacam ini, Lapas Kelas IIA Salemba menempatkan diri sebagai salah satu institusi pemasyarakatan yang adaptif terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan warga binaan secara terukur.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Takalar Dorong Warga Manfaatkan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *