Sejak 1905, gereja membangun sekolah, rumah sakit, hingga melestarikan budaya di Papua Selatan.
Merauke, Papua Selatan – Perayaan 120 tahun kehadiran Misi Katolik di Merauke menjadi penanda perjalanan panjang gereja dalam membangun kehidupan spiritual dan sosial masyarakat Papua Selatan.
Perayaan berlangsung khidmat, dihadiri tokoh gereja, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan.
Kehadiran misi ini dimulai pada 1905, ketika para misionaris Katolik tiba di pesisir selatan Papua.
Sejak itu, gereja berperan bukan hanya dalam pembinaan iman, tetapi juga mengembangkan pendidikan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga pelestarian budaya lokal.
Perayaan ini adalah momentum untuk merenungkan perjalanan panjang kita bersama masyarakat Papua, kata Susana Kandaimu, Ketua Presidium Pusat PMKRI periode 2024–2026, kemarin.
Kami bersyukur atas kepercayaan yang diberikan masyarakat selama lebih dari satu abad.
Sepanjang sejarahnya, Misi Katolik Merauke membangun sekolah-sekolah yang menjadi fondasi pendidikan di Papua Selatan, membuka rumah sakit dan klinik tanpa memandang latar belakang suku atau agama, serta menjalankan program pemberdayaan ekonomi dan sosial.
Gereja juga terlibat dalam dokumentasi dan pelestarian budaya Papua.
- Iklan Google -
Memasuki usia 120 tahun, kata Susana, gereja berkomitmen memperkuat pelayanan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Fokus diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan berbasis asrama, penerapan ensiklik Laudato si’ dalam kehidupan umat, pemajuan hak asasi manusia, dan perlindungan masyarakat adat.
Ia menekankan pentingnya sinergi dengan pemangku kepentingan untuk pelatihan vokasi bagi kaum muda Katolik, guna menyongsong bonus demografi 2030–2040.
Gereja harus menjadi pelindung utama dan memberi perhatian khusus kepada masyarakat adat dalam menghadapi program strategis nasional yang berlangsung di wilayah Keuskupan Agung Merauke, ujarnya.
Perayaan ini menjadi refleksi bahwa perjalanan misi Katolik di Merauke bukan sekadar sejarah iman, tetapi juga catatan panjang tentang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan keberpihakan pada masyarakat Papua Selatan.