Jakarta | Mediapesan – Mahkamah Agung Republik Indonesia merayakan hari jadi Republik Indonesia yang ke-80 dengan menegaskan kembali komitmen menjaga harkat, martabat, dan marwah lembaga peradilan di tanah air.
Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. Sunarto, SH., MH., menekankan pentingnya integritas peradilan sebagai fondasi negara.
Selama pengadilan berdiri tegak dengan martabatnya, maka selama itu pula negara ini akan berdiri kokoh dalam kedaulatannya, ujar Sunarto.
Pesan tersebut disambut Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI), Syamsul Bahri, yang menyebutnya sebagai amanah luhur.
Ini adalah pesan moral yang sepatutnya menjadi suri teladan bagi seluruh keluarga besar Dharmmayukti, kata Syamsul.
Ia juga mengajak Humas MA untuk memperkuat sinergi.
Mari kita bersama, berkolaborasi secara transparan untuk mewujudkan cita-cita pimpinan agar peradilan tetap bermartabat dan hakim berwibawa, tambahnya.
Nada serupa disampaikan Penasihat FORSIMEMA-RI, Ir. Soegiharto Santoso, SH, atau yang akrab disapa Hoky.
Menurutnya, momentum 80 tahun MA adalah saat refleksi sekaligus revitalisasi komitmen.
- Iklan Google -
Pesan Ketua MA adalah kompas untuk memperkuat fondasi peradilan yang berintegritas. Dalam era informasi sekarang, hal itu perlu didukung komunikasi publik yang masif, cerdas, dan responsif, ujarnya.
Soegiharto menekankan pentingnya peran strategis Humas MA sebagai corong institusi.
Selain menyampaikan informasi publik yang transparan, Humas juga berperan menjaga reputasi lembaga, mengelola komunikasi saat krisis, membangun hubungan dengan media, hingga mengedukasi masyarakat soal hukum.
Humas tidak sekadar juru bicara, melainkan jembatan antara lembaga peradilan dan publik, ujar Syamsul menutup pernyataannya.
Dengan kerja bersama antara Humas MA dan FORSIMEMA-RI, diharapkan martabat Mahkamah Agung tetap terjaga, yang pada akhirnya menopang stabilitas dan kedaulatan negara.