SPRI Imbau Media Redam Potensi Kerusuhan Sosial

Reporter Burung Hantu
Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI), Heintje Grontson Mandagie.

Jakarta | Mediapesan – Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI), Heintje Grontson Mandagie, mengimbau seluruh media di bawah naungannya untuk mengambil peran aktif dalam meredam potensi kerusuhan sosial.

Ia menekankan, media memiliki tanggung jawab besar menjaga ruang publik tetap kondusif lewat pemberitaan yang tidak provokatif.

Media harus menjadi bagian dari solusi. Bukan justru memperkeruh keadaan, ujar Mandagie di Jakarta.

- Iklan Google -

Seruan itu, kata Mandagie, dilatarbelakangi ramainya isu di media sosial mengenai kelalaian oknum aparat yang mengakibatkan seorang pengemudi ojek online tewas.

Ia mengingatkan, jika isu ini tak dikelola dengan bijak, keresahan masyarakat bisa melebar dan dimanfaatkan pihak tertentu hingga berpotensi merembet ke daerah lain.

Mandagie juga menyinggung potensi demonstrasi yang berujung anarkis.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Menurutnya, aksi semacam itu kerap dijadikan bentuk perlawanan terhadap sikap tegas Presiden Prabowo Subianto.

Kita harus waspada. Kerusuhan hanya akan merugikan masyarakat luas, mengganggu stabilitas ekonomi, bahkan berimbas pada nilai tukar rupiah, katanya.

Untuk itu, SPRI mendorong media menjalankan fungsi kontrol sosial dengan menitikberatkan pada pemberitaan yang menyejukkan.

- Iklan Google -

Salah satunya dengan memperbanyak ruang bagi tokoh masyarakat yang bisa meredam emosi publik.

Mandagie juga meminta pers menyoroti dukungan masyarakat terhadap langkah pemerintah, seperti penertiban lahan sawit ilegal, penindakan terhadap tambang ilegal, hingga pengusaha yang merugikan negara.

Media harus memberi porsi besar pada narasi konstruktif. Kita ingin masyarakat tercerahkan, bukan terprovokasi, ujarnya.

Menurut Mandagie, pers semestinya lebih fokus pada solusi, bukan sekadar mengeksploitasi drama konflik.

Ia menegaskan, peran media bukan hanya sebagai pilar demokrasi, tetapi juga agen perdamaian, persatuan, dan stabilitas nasional.

Baca Juga:  Penanganan Stunting di Kelurahan Tamamaung Kota Makassar

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *