Minsk | Mediapesan – Kementerian Pertahanan Belarusia mengumumkan bahwa pasukan Rusia dan Belarusia akan menggelar latihan militer gabungan bertajuk Zapad-2025 dengan skenario penggunaan senjata nuklir non-strategis.
Dalam latihan itu, kedua negara juga akan melibatkan sistem rudal taktis terbaru, Oreshnik.
Pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa, 16 September 2025, dilansir dari rtnews, menyebutkan latihan ini bertujuan “meningkatkan kesiapan tempur gabungan” sekaligus memperkuat “respons strategis” menghadapi ancaman dari blok Barat.
Meski disebut bersifat defensif, langkah ini dipandang sebagai sinyal eskalasi dari Moskow dan Minsk di tengah meningkatnya tensi dengan NATO.
Latihan Zapad — yang secara tradisi digelar setiap empat tahun sekali — kali ini menarik perhatian lebih besar karena untuk pertama kalinya diumumkan secara terbuka akan melibatkan persenjataan nuklir non-strategis.
Jenis senjata ini memiliki jangkauan lebih pendek dibanding nuklir strategis, namun penggunaannya tetap berpotensi memicu konfrontasi besar.
Penggunaan rudal Oreshnik juga menjadi sorotan.
Sistem rudal ini diklaim mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir dengan presisi tinggi.
Menurut pengamat militer di Vilnius dan Warsawa, kehadiran Oreshnik dalam skenario latihan bisa dianggap pesan langsung kepada negara-negara Baltik dan Polandia yang berbatasan dengan Belarus.
- Iklan Google -
NATO sejauh ini belum memberikan komentar resmi.
Namun para analis menilai latihan ini merupakan bagian dari strategi intimidasi Moskow setelah sekutu Barat meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.