Khan Yunis | Mediapesan – Di antara rangka besi ambulans yang hangus dan terbelah, seorang petugas medis berdiri dengan geram.
Tangannya menunjuk ke arah puing-puing yang dulunya kendaraan penyelamat nyawa.
Pemandangan itu menjadi bukti bahwa perang di Gaza kini merambah segalanya, bahkan ambulans.
Sejumlah ambulans di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, hancur setelah dibombardir pesawat tempur Israel.
Serangan itu terjadi saat tenaga medis sedang berupaya mengevakuasi korban luka dari reruntuhan serangan sebelumnya.
Ambulans ini seharusnya dilindungi. Tapi lihatlah, semuanya hancur, kata seorang relawan medis, dilansir dari qudsn yang menunjukkan kendaraan dengan tulisan ambulance yang kini tinggal rangka.
Data otoritas kesehatan Palestina mencatat belasan tenaga medis tewas dan puluhan fasilitas kesehatan rusak berat sejak awal serangan terbaru Israel.
Organisasi kemanusiaan internasional menilai penghancuran ambulans melanggar prinsip hukum humaniter internasional yang seharusnya menjamin perlindungan bagi tenaga medis dan kendaraan penyelamat.
- Iklan Google -
Israel hingga kini belum menanggapi tuduhan itu secara langsung.
Militer mereka biasanya beralasan bahwa kelompok militan kerap beroperasi di sekitar rumah sakit atau menggunakan ambulans sebagai tameng.
Namun bagi warga Gaza, alasan itu tidak menghapus kenyataan pahit: kehilangan akses cepat menuju pertolongan medis bisa berarti kehilangan nyawa.
Di Khan Yunis, suara sirene ambulans kini berganti dengan dentuman bom.
Bagi para relawan medis, setiap langkah menolong korban terasa seperti berjudi dengan maut.