Realisasi Subsidi Capai Rp218 Triliun, Menkeu Soroti Lonjakan Konsumsi

Reporter Burung Hantu
Subsidi BBM, LPG, listrik dan pupuk jadi sorotan Kemenkeu, (30/9/2025).

Jakarta | MediapesanMenteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan realisasi anggaran subsidi untuk komoditas strategis seperti bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg, listrik, dan pupuk telah mencapai Rp218 triliun hingga 31 Agustus 2025.

Angka ini mencerminkan 43,7 persen dari total pagu subsidi dan kompensasi sebesar Rp498,8 triliun yang dialokasikan pemerintah untuk tahun ini.

Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR pada Selasa (30/9/2025), Purbaya menyoroti tren peningkatan konsumsi barang bersubsidi dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Data menunjukkan konsumsi BBM bersubsidi naik 3,5 persen, LPG 3 kg meningkat 3,6 persen, pelanggan listrik bersubsidi bertambah 3,8 persen, dan konsumsi pupuk melonjak signifikan sebesar 12,1 persen.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Subsidi tetap menjadi instrumen penting untuk menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat. Namun, lonjakan konsumsi ini harus diwaspadai agar penyaluran lebih terkendali dan tepat sasaran, ujar Purbaya.

Menurutnya, peningkatan penyerapan subsidi dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah dan kenaikan konsumsi domestik.

Meski realisasi anggaran hingga Agustus 2025 lebih rendah dibandingkan belanja subsidi 2024 yang mencapai Rp434,3 triliun untuk periode serupa, Purbaya menegaskan bahwa penyaluran subsidi tetap sesuai target.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Namun, ia menggarisbawahi perlunya pengawasan ketat dan evaluasi berkelanjutan.

Kami akan terus memastikan subsidi ini efektif dan benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan, tegasnya.

Peningkatan konsumsi barang bersubsidi, khususnya pupuk, menjadi perhatian tersendiri.

Baca Juga:  Yuk Buruan! Hunian Subsidi Rasa Komersil di Grand Alim Residence

- Iklan Google -

Lonjakan 12,1 persen pada konsumsi pupuk menunjukkan tingginya kebutuhan sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.

Namun, hal ini juga memicu pertanyaan tentang efektivitas distribusi dan potensi penyalahgunaan.

Purbaya menambahkan, pemerintah akan mengoptimalkan mekanisme pengendalian untuk memastikan subsidi tidak hanya menjangkau target, tetapi juga mendorong efisiensi penggunaan anggaran.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan stabilitas fiskal di tengah dinamika ekonomi global.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *