Menkeu Purbaya Luapkan Kekesalan ke Pertamina soal Kilang Minyak

Reporter Burung Hantu
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meluapkan kekecewaannya soal lambannya pembangunan kilang Pertamina yang membuat Indonesia tetap bergantung impor BBM.

Jakarta | Mediapesan – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meluapkan kekesalannya kepada PT Pertamina (Persero) terkait persoalan pembangunan kilang minyak.

Ia menilai perusahaan pelat merah itu tak kunjung menambah fasilitas kilang baru untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, dikutip pada Kamis (2/10/2025), Purbaya secara gamblang menyebut Indonesia justru terus bergantung pada impor, terutama dari Singapura.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Kita rugi besar, kita impor dari Singapura minyak dan produk-produknya, kata Purbaya.

Purbaya bukan orang baru dalam isu ini. Saat menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi pada 2018, ia sudah meminta Pertamina membangun kilang baru.

Dorongan serupa juga pernah ia sampaikan ketika menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Kemaritiman.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terealisasi.

Indonesia tetap mengandalkan impor untuk menutup defisit kebutuhan BBM.

Menkeu menegaskan dirinya akan memantau langsung proyek-proyek Pertamina, baik yang tengah berjalan maupun yang masih dalam tahap usulan.

- Iklan Google -

Bila progresnya tak sesuai harapan, ia mengancam akan memangkas anggaran perusahaan.

Pernyataan Purbaya mencerminkan kekecewaan pemerintah terhadap lambannya realisasi program pembangunan kilang.

Padahal, proyek ini digadang-gadang sebagai salah satu strategi utama mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan energi nasional.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *