Medan | Mediapesan – Pagi itu, ratusan orang berkumpul di Jalan Amplas, Kelurahan Sei Rengas Permata, Kecamatan Medan Area.
Mereka menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Vihara Bhoga Prajna, sebuah rumah ibadah yang diharapkan kelak menjadi pusat pertumbuhan spiritual umat Buddha di Kota Medan.
Acara berlangsung khidmat. Doa dipimpin oleh Master Hsin Ting dari Fo Guan San Thai Hua Se, diiringi dukungan penuh dari para relawan, pengurus vihara, dan masyarakat sekitar.
Dari pemerintah hingga tokoh masyarakat lintas sektor hadir, mulai dari Kepling, lurah, camat, Dinas Perkim, hingga anggota DPRD Kota Medan Afif Abdillah, praktisi hukum Marimon Nainggolan, dan aparat kepolisian.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen pemerintah kota dalam sambutannya.
Hari ini saya meletakkan batu pertama pembangunan Vihara Bhoga Prajna. Pemko Medan mengapresiasi sebesar-besarnya kepada yayasan, dan kami akan mendukung penuh pembangunan ini agar kelak bisa menjadi pusat pertumbuhan umat Buddha di Kota Medan, ujarnya.
Afif Abdillah, anggota DPRD dari Fraksi NasDem, menambahkan makna toleransi yang terjalin di Medan Area.
Peletakan batu pertama ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi momentum memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman, katanya.
Nada serupa datang dari praktisi hukum Marimon Nainggolan SH MH, yang melihat pembangunan vihara ini sebagai bagian dari warisan spiritual dan budaya Nusantara.
- Iklan Google -
Vihara Bhoga Prajna dapat memberikan warna bagi Indonesia dan menjadi bagian dari warisan yang memperkaya keberagaman kita, ungkapnya.
Lebih dari sekadar proyek pembangunan, hadirnya vihara ini dipandang sebagai tonggak sejarah.
Ia bukan hanya simbol pertumbuhan ajaran Buddha di Medan, tetapi juga penanda bagaimana budaya dan keyakinan bisa saling bertemu dalam satu ruang kebersamaan.
Usai upacara, para pengurus, relawan, serta stakeholder berfoto bersama Master Hsin Ting dan Wali Kota Medan.
Di wajah mereka tergambar harapan: vihara yang kelak berdiri bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga rumah persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk.