Mediapesan | Enrekang – Kabar menggembirakan datang dari dataran tinggi Bumi Massenrempulu.Untuk pertama kalinya, kopi arabika asal Enrekang resmi menembus pasar internasional setelah diekspor ke Korea Selatan pada Jumat, 7 November 2025, melalui Koperasi Etika.
Sebanyak 1 ton kopi arabika dikirim dalam ekspor perdana ini.
Biji kopi tersebut berasal dari empat wilayah penghasil terbaik di Enrekang: Tobalu, Bontongan (Kalimbua), Benteng Alla Utara, dan Bungin Palembomban.
Ketua Koperasi Etika, Saim, menyebut ekspor ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan petani kopi lokal menuju kemandirian ekonomi global.
“Kami ingin Koperasi Etika menjadi jembatan bagi petani Enrekang untuk menjangkau pasar dunia. Ini baru langkah awal,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Magamo, Ketua Gugah Nurani Indonesia (GNI), lembaga yang turut memfasilitasi kemitraan ekspor ini.
Ia menilai keberhasilan tersebut bukan hanya soal penjualan, melainkan tentang pengakuan terhadap kualitas dan kerja keras petani di pegunungan Enrekang.
Dari sisi pemerintah daerah, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja, Hasbar, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah bukti nyata kualitas kopi arabika Enrekang yang sudah diakui dunia.
- Iklan Google -
“Sesuai arahan Bapak Bupati, ekspor ke Korsel ini diharapkan membuka peluang yang lebih luas dengan menggandeng koperasi dan pelaku UKM lainnya di Enrekang,” kata Hasbar.
Langkah ekspor perdana ini menjadi bagian dari upaya memperkuat branding Enrekang sebagai daerah penghasil kopi arabika unggulan di Indonesia.
Lebih dari itu, ia membuka harapan baru bagi petani agar tidak hanya menjual hasil panen ke pasar lokal, tetapi juga memperoleh nilai tambah dari perdagangan global.
Kopi Enrekang kini bukan hanya simbol aroma khas pegunungan Sulawesi Selatan, tetapi juga kisah tentang ketekunan, kolaborasi, dan mimpi besar petani lokal untuk menembus batas dunia.




