SMSI Wajo Resmi Dilantik: Dorong Profesionalisme Media Siber di Era Digital

Reporter Burung Hantu
Pengurus SMSI Kabupaten Wajo periode 2025–2028 berpose usai dilantik di Convention Center Sallo Hotel Sengkang, Rabu (19/11/2025).

Mediapesan | Sengkang – Pelantikan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Wajo periode 2025–2028 yang digelar di Convention Center Sallo Hotel Sengkang, Rabu (19/11/2025), menjadi momentum konsolidasi baru bagi ekosistem media siber di daerah.

Mengusung tema “Bergerak Bersama Mengukir Kerja Nyata Memperkuat Eksistensi Media Siber sebagai Pilar Utama Informasi”, acara ini dihadiri jajaran pengurus SMSI Provinsi Sulawesi Selatan, perwakilan pemerintah daerah, Kepolisian, organisasi pers, hingga pelaku usaha dan tokoh masyarakat.

Ketua SMSI Sulsel, Anwar Sanusi, hadir bersama Sekretaris H. Mappiar HS dan Wakil Sekretaris Nursyahril.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Pemerintah Kabupaten Wajo diwakili Kepala Dinas Kominfotik, Ir. Andi Musdalifah Z. M.Si, menggantikan Bupati Wajo H. Andi Rosman S.Sos.

Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan posisi media siber sebagai simpul penting dalam tata kelola informasi publik.

Tantangan Baru di Era Informasi Cepat

Ketua SMSI Kabupaten Wajo terpilih, Andi Erwin, dalam sambutannya menegaskan bahwa tantangan jurnalisme digital tidak semakin ringan.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Kecepatan informasi yang berbanding lurus dengan derasnya potensi disinformasi menuntut jurnalis untuk semakin disiplin pada etika, regulasi, dan verifikasi.

“Kita tidak hanya dituntut menyajikan berita secara cepat, tetapi juga akurat, berimbang, dan mendidik,” ujar Erwin.

“Sinergi dengan pemerintah daerah, Forkopimda, dan seluruh elemen masyarakat sangat penting. Jurnalis online tetap berada di garda terdepan dalam menyuarakan kebenaran serta menjaga demokrasi dan informasi pembangunan,” tambahnya.

- Iklan Google -

Ia berharap pelantikan ini menjadi titik awal untuk meningkatkan kapasitas pengurus, memperkuat solidaritas, dan membangun kultur kerja yang profesional.

Baca Juga:  Kekurangan Dokter Anak Mengganggu Pelayanan RSUM Enrekang: Pasien Terpaksa Dirujuk ke Luar Kabupaten

SMSI sebagai Wadah Perusahaan Media, Bukan Organisasi Wartawan

Dalam sesi pemaparan, Ketua SMSI Provinsi Sulsel, Anwar Sanusi, menelusuri kembali sejarah lahirnya SMSI yang diprakarsai tokoh-tokoh PWI hingga resmi berdiri pada 27 April 2017 dan menjadi konstituen Dewan Pers pada 29 Mei 2020.

Sanusi mengingatkan bahwa SMSI memiliki mandat khas: membina perusahaan pers berbasis digital, menjaga marwah organisasi, serta memastikan media siber tetap berada pada posisi penyeimbang.

“PWI membina wartawannya, SMSI membina medianya. Tanggung jawab SMSI besar—menjadi mitra pemerintah, bukan alat kekuasaan,” tegasnya.

“Kami berharap SMSI dapat diterima dengan tangan terbuka, menjadi mitra yang sehat dan profesional,” ujarnya.

Pemerintah: Perlu Kolaborasi, Bukan Jalan Sendiri

Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Wajo, Andi Musdalifah, menilai tema pelantikan SMSI Wajo relevan dengan situasi kontemporer.

Menurutnya, transformasi digital menempatkan media siber sebagai pilar utama informasi publik. Namun, kecepatan harus diimbangi kehati-hatian.

“Tema ini mengajak kita tidak bergerak sendiri-sendiri, tetapi membangun kolaborasi produktif antara pemerintah daerah, media, dan masyarakat,” ujarnya.

“Media online cepat, tetapi harus bijak dan profesional,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa SMSI berperan penting dalam memperkuat kapasitas perusahaan media, menangkal hoaks, serta mendukung penyebaran informasi pembangunan yang konstruktif.

Berakhirnya pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sinyal bahwa lanskap media lokal sedang bergerak menuju profesionalisme baru—di mana kualitas, kolaborasi, dan integritas menjadi fondasi utama.

(tim)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *