Borobudur Jadi Rujukan Wellness Nusantara: Jakarta Bedah Dua Buku Kebugaran Holistik

Reporter Burung Hantu
Peserta dari berbagai sektor berkumpul dalam rangkaian Wonderful Indonesia Wellness 2025 di Jakarta, membahas perjalanan dan praktik wellness holistik berbasis kearifan lokal bersama Annie Savitri dan Agus Hartono.

Mediapesan | Jakarta – Dinas Pariwisata DKI Jakarta memfasilitasi bedah dua buku bertema kebugaran holistik di Hotel Movenpick Jakarta, (21/11/2025).

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama: Annie Savitri, Ketua Umum Pilar Wellskin sekaligus penulis Holistik Wellness Indonesia, dan Agus Hartono dari Indonesia Cultural Heritage Tourism, salah satu penulis Wellness Journey Across the Java Wonders karya Kementerian Pariwisata.

Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai sektor—mulai dari industri wellness, akademisi, asosiasi, hingga komunitas Jogja Signature dan IDCHT—membahas akar, arah, dan masa depan wellness tourism Indonesia yang dinilai memiliki potensi global.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Wellness Berbasis Kearifan Lokal

Kedua buku yang dibedah menegaskan gagasan serupa: karakter wellness Indonesia bertumpu pada kearifan lokal yang mengintegrasikan keseimbangan mind, body, soul, serta nilai-nilai Nusantara.

Pendekatan ini diyakini mampu menghasilkan produk perjalanan yang bukan hanya bersifat rekreatif, tetapi juga transformatif.

Dalam sesi pemaparan, baik Annie maupun Agus menyebut relief-relief Candi Borobudur sebagai rujukan penting dalam pengembangan wellness Indonesia.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Menurut mereka, jejak praktik kebugaran holistik telah hadir sejak 1.200 tahun lalu, terekam melalui panel-panel yang menggambarkan perjalanan spiritual, meditasi, pernapasan, hingga cara hidup seimbang masyarakat Jawa kuno.

Narasi historis ini, kata mereka, memberi Indonesia modal kuat untuk bersaing dengan India yang memiliki Ayurveda atau Tiongkok dengan Traditional Chinese Medicine (TCM), dua kekuatan besar dalam peta wellness dunia.

Interpretatif, Integratif, Transformatif

Annie Savitri memaparkan berbagai praktik holistic wellness yang berakar dari tradisi Nusantara.

Baca Juga:  Workshop KSP 2024: Cetak Generasi Emas dengan Kurikulum Merdeka

- Iklan Google -

Ia menekankan bahwa rempah, ritual penyembuhan, hingga praktik perawatan tubuh dan jiwa telah lama menjadi bagian dari budaya setempat.

Agus Hartono kemudian menjabarkan sepuluh pola perjalanan wellness yang dirancang menggunakan pendekatan interpretatif, integratif, dan transformatif.

Pendekatan ini menempatkan wisatawan sebagai peserta aktif dalam proses pemaknaan dan pemulihan diri melalui pengalaman budaya, meditasi, hingga interaksi dengan alam.

Bedah buku yang dimoderatori Tetty Ariyanto, Sekjen Ikatan Alumni Pariwisata Trisakti (IKAPTRI) dan anggota Jogja Signature, menghasilkan kesepakatan bersama untuk mendukung Bulan Wellness Nasional dan memperkuat gerakan Wonderful Indonesia Wellness.

Program ini diharapkan menjadi landasan untuk menjadikan Indonesia bukan hanya destinasi wellness tourism, tetapi juga rumah penyembuhan dunia—dengan kombinasi terapi tradisional, spiritual wellness, kekayaan rempah penyembuh, serta ekosistem industri yang ditopang riset dan sertifikasi.

Para pelaku industri wellness menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam membangun Wellness Tourism Indonesia yang berkelanjutan.

Melalui kedua buku tersebut, panduan perjalanan, konsep terapi, dan pengalaman berbasis budaya dapat menjadi role model bagi pelaku usaha dalam merancang paket perjalanan wellness Indonesia yang unik, otentik, dan berkesan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *