Parepare (mediapesan.com) – Bertempat di Lapas IIA Parepare masih dilaksanakan kegiatan Skrining TBC Metode Chest X-ray (Mobile Rontgen) kepada WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) sebagai tindak lanjut dari program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui Direktorat Kesehatan dan Rehabilitasi.
Selanjutnya, Kepala Lapas IIA Parepare didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan Rahnianto, Amd.IP, SH, MH, Danramil 1405-03 Bacukiki Kota Parepare Kapten Inf. Sudirman, Kepala Seksi MINKAMTIB Bahri, SH, MH, Kepala Seksi Bimnadik Simung, S.Ag, MM, Kasubsi Bimkemas Ahmad Sutoyo, Amd.IP, SH, MH dan Danrupam Kamaruddin melakukan monitoring pelaksanaan hari kedua kegiatan Skrining TBCMetode Chest X-ray (Mobile Rontgen) kepada 200 orang WBP yang telah dilakukan pendaftaran, pendataan dan pengisian formulir sebelumnya.
Kegiatan dilaksanakan secara bertahap sampai saat ini sebanyak 400 orang WBP. Selebihnya akan dituntaskan pada hari ketiga sebanyak 203 orang WBP. Total keseluruhan 603 orang WBP.
Adapun dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah menindaklanjuti Surat Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada.
Tujuan kegiatan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi atau rentan terhadap penularan atau penyebaran di dalam komunitas khususnya Lapas/Rutan.
Dan teknis pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dimulai dengan pendaftaran pendataan dan pengisian formulir selanjutnya dengan bantuan petugas, satu per satu warga binaan masuk ke dalam unit kendaraan bus yang dilengkapi dengan teknologi sinar X-Ray.
Kegiatan Active Case Finding (ACF) ditujukan kepada warga binaan (Tahanan, Narapidana dan Anak Binaan) berupa Skrining Gejala oleh Petugas Kesehatan di UPT Pemasyarakatan, Skrining Chest X-ray (Mobile Rontgen) oleh pihak penyedia jasa yang telah ditetapkan dari pusat, dan Pemeriksaan Tes Cepat Molekular/TCM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat.
Pada pelaksaan kegiatan dimaksud telah dilakukan pendampingan dari Dinas Kesehatan setempat. Pada hari kedua pelaksaanaan skrining gejala dilakukan oleh petugas kesehatan dari Lapas Kelas IIA Parepare antara lain dr. Zulkifli Damis, Sarini Aksa, Amd.Kep, Ns., Wildaria Amir, Amd.Kep, Ns., Rafika Sukri, Amd.Kep, Ns., dan skrining CXR dilakukan oleh tim vendor X-Ray Tirta Medical Center (TMC) serta pemeriksaan sputum TCM dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Parepare Suhartini Irayansyah N, SST, Ns dan dari Puskesmas Lompoe, Irma, S.Kep, Ns, dan Yuyun Ayunda, A.Md. Kep.
Kepala Bidang Pembinaan dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan Rahnianto, Amd.IP, SH, MH menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Lapas IIA Parepare beserta jajaran yang telah menindaklanjuti program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan deteksi dini terhadap penyakit menular melalui Skrining TBC metode Chest X-ray. Disampaikan juga bahwa pelaksanaan kegiatan ini selama 4 (Empat) hari kerja mulai tanggal 09 Oktober 2023 dan berakhir tanggal 12 Oktober 2023.
Ditegaskan apabila ada warga binaan dengan hasil rongent yang mengindikasikan adanya infeksi TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan pengobatan lebih lanjut. Langkah cepat dan tanggap akan di lakukan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran penyakit TBC ini. Apabila warga binaan ada yang terindikasi maka akan segera ditangani oleh petugas medis dengan penanganan yang tepat.
Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto, Amd.IP, SH menegaskan, pelaksanaan kegiatan Skrining Active Case Finding (ACF) TBC dengan Chest X-Ray (CXR) kepada 603 orang warga binaan Lapas IIA Parepare bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Parepare dan Puskesmas Lompoe. Adapun Skrining CXR dilakukan oleh tim vendor X-Ray Tirta Medical Center (TMC).
“Lapas IIA Parepare bertekad meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan. Kami bangga dan bahagia bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga binaan pemasyarakatan dan masyarakat,” pungkas Kepala Lapas IIA Parepare.