Jakarta (mediapesan.com) – Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) bersama puluhan mahasiswa menyampaikan orasinya di depan Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia yang beralamat di Jalan Lapangan Banteng Barat No.3, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, (20/11/2023).
Dalam orasinya koordinator aksi Ridwan Dalimunthe menegaskan, untuk menindak lanjuti aksi yang dilakukan pada minggu lalu di depan Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia ini, sedikit pun belum ada terdengar di telinga kami bahwa pihak Kementerian Agama melakukan proses terhadap apa yang menjadi tuntutan kami.
“Terkhusus pada persoalan adanya dugaan ketua ormas Islam Sumatera Utara yang sidang terbuka promosi doktor di salah satu fakultas yang ada di UIN-SU. Dimana diduga kuat bahwa ketua ormas Islam tersebut hampir tidak pernah mengikuti kuliah,” ungkapnya.
Lanjutnya, menurut keterangan kawan-kawan kelasnya, dia tidak pernah mengikuti seminar proposal dan seminar hasil sehingga mereka sangat heran, kenapa si ketua ormas tersebut bisa ikut dan lolos sidang promosi doktor, hal tersebut senada dengan keterangan para dosen setiap mata kuliah mereka.
“Padahal pihak Kementerian sudah berjanji akan melakukan proses dan menyampaikan kepada pimpinan, sehingga kami menilai pihak kementerian menganggap bahwa persoalan pelanggaran yang terjadi di kampus kami adalah persolan yang biasa saja,” kata Ridwan.
Kemudian koordinator aksi, Ridwan Dalimunthe, padahal sungguh itu adalah pelanggaran yang mencederai dunia pendidikan. Sikap kementerian hari ini akan terus menggairahkan semangat kami untuk tetap bersuara demi tegaknya kebenaran dan keadilan di tubuh Kementerian Agama Republik Indonesia ini. Untuk itu disampaikan kembali beberapa pelanggaran yang terjadi dikampus UINSU mulai dari Prof. Ade Nurhayati dilantik hingga hari ini.
Tuntutan dalam orasi yang dilaksanakan Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) adalah meminta Menteri Agama Republik Indonesia agar segera membentuk tim investigasi terkait persoalan pelanggaran yang terjadi di kapus UINSU. Meminta Menteri Agama RI untuk turun langsung bersama tim untuk melakukan penyelidikan terhadap Rektor yang kami nilai ugal-ugalan dalam memimpin kampus UINSU, dan meminta kepada Menteri Agama RI untuk segera mencopot Rektor UINSU dari jabatannya, dan segera melakukan penjaringan Rektor yang baru, karena Rektor UINSU kami anggap tidak mampu dan tidak layak jadi Rektor dilihat dari banyaknya masalah tanpa penyelesaian yang menimpa kampus semenjak dia memimpin.
Menambahkan keterangan yang disampaikan koordinator aksi Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI), mereka ingin persoalan ini harus segera di tindak lanjuti, jangan nanti ribuan Mahasiswa UINSU akan turun kembali untuk menyampaikan persoalan yang sudah kami sampaikan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia Hari ini.