mediapesan.com | Gubernur Texas, Greg Abbott, memicu kontroversi setelah menyatakan bahwa negara bagiannya memiliki hak untuk membela diri menyusul keputusan Mahkamah Agung yang memperbolehkan agen federal memindahkan kawat berduri di perbatasan dengan Meksiko.
Texas menyalahkan pemerintah federal atas gangguan terhadap keamanan perbatasan selatan, dengan jaksa agung negara bagian tersebut bahkan menuding kerja sama antara Gedung Putih dan kartel narkoba Meksiko.
Dalam respons solidaritas, Donald Trump dan gubernur 25 negara bagian merilis pernyataan bersama, mendukung “hak Texas untuk membela diri.”
Beberapa gubernur bahkan berjanji untuk mengirim Garda Nasional negara bagian mereka ke perbatasan, menciptakan ketegangan yang semakin meningkat di antara pihak-pihak yang berselisih.
Latar belakang kontroversi ini dapat ditarik dari keputusan Mahkamah Agung yang mengizinkan agen federal untuk memindahkan kawat berduri di sepanjang perbatasan Texas dengan Meksiko.
Keputusan tersebut menyulut kemarahan Gubernur Texas Abbott dan pemerintah negara bagian, yang menganggapnya sebagai tindakan federal yang mengganggu keamanan perbatasan selatan.
Texas menyalahkan pemerintah federal atas peningkatan masalah keamanan di perbatasan, dengan jaksa agung negara bagian bahkan menyuarakan tuduhan bahwa Gedung Putih bekerja sama dengan kartel narkoba Meksiko.
Pernyataan tersebut menciptakan ketidaksetujuan yang mendalam antara pemerintah negara bagian dan pemerintah federal terkait strategi dan tanggung jawab terhadap keamanan perbatasan.
Reaksi solidaritas dari Donald Trump dan gubernur 25 negara bagian, termasuk janji untuk mengirim Garda Nasional ke perbatasan, menambah panas pada kontroversi ini.
Sementara beberapa pihak mendukung langkah-langkah tegas untuk melindungi perbatasan, yang lain mengkritiknya sebagai politisasi isu imigrasi dan penyalahgunaan kekuasaan negara bagian. ***