mediapesan.com | Serikat Jurnalis Palestina mengungkapkan angka yang mengejutkan: 10 persen dari jurnalis yang mereka wakili telah tewas di tangan tentara Israel di Jalur Gaza.
Dalam sebuah konferensi di Casablanca, Maroko yang dilansir dari Anadolu (16/2/2024), Nasser Abu Bakr, ketua kelompok jurnalis Palestina, menyatakan dari sekitar 1.300 anggota serikat tersebut, 120 orang telah kehilangan nyawa mereka.
Pasukan penjajah (Israel), yang terbiasa membunuh, berusaha terus melakukan penipuan dan hanya menyampaikan narasi mereka terkait perang di Gaza, kata Abu Bakr.
Ini menyoroti tantangan yang dihadapi jurnalis Palestina yang berusaha meliput konflik di tengah kendala yang sulit.
Keberanian jurnalis Palestina untuk menyampaikan kebenaran di tengah pembantaian yang mengerikan telah menarik perhatian dunia.
Namun, mereka bekerja di bawah ancaman dan risiko yang tak terelakkan, sambung Abu Bakr.
Menanggapi kejahatan tersebut, Abu Bakr mengumumkan bahwa pengacara dari London dan dirinya akan membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Langkah hukum ini bertujuan untuk membawa keadilan bagi jurnalis yang telah tewas dan mengekspos tindakan Israel yang diduga melanggar hukum internasional, tegasnya.
Sementara itu, konflik di Gaza terus berlanjut, meninggalkan korban besar di kalangan warga sipil.
Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah mengungsi, sementara infrastruktur wilayah tersebut hancur parah.
Israel telah dituduh melakukan genosida di Gaza, dan ICJ telah mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil yang membutuhkan di Gaza.
Di tengah konflik, suara jurnalis Gaza yang membisu menjadi pengingat akan perlunya keadilan dan kebenaran di tengah kekerasan yang melanda. ***