mediapesan.com | Sambil menghadapi puing-puing dan ingatan akan kehancuran, warga Rafah di selatan Jalur Gaza berkumpul di reruntuhan Masjid Al-Farouq yang hancur untuk melaksanakan shalat Tarawih pertama, menandai awal Ramadhan dengan harapan dan ketabahan.
Dalam sebuah adegan yang memancarkan semangat dan ketahanan, warga Rafah di selatan Jalur Gaza, Palestina, bersatu kembali di tengah reruntuhan Masjid Al-Farouq yang hancur untuk memulai Ramadhan dengan shalat Tarawih pertama.
Meskipun masjid tersebut menjadi saksi bisu dari serangan-serangan sebelumnya, semangat komunitas tetap tak tergoyahkan.
Bertepatan dengan awal Ramadhan, Senin (11/3/2024), warga Rafah menemukan kekuatan dalam kesatuan mereka, mengabaikan kerusakan yang mengelilingi mereka.
Di antara sisa-sisa bangunan yang runtuh, mereka menjalankan ibadah mereka dengan tekad yang tak tergoyahkan, mengingatkan dunia akan ketahanan mereka yang luar biasa di tengah penderitaan yang terus berlanjut.
Shalat Tarawih pertama di reruntuhan Masjid Al-Farouq adalah sebuah peristiwa yang melampaui batas-batas fisik bangunan.
Ini adalah simbol kekuatan spiritual dan tekad yang tak tergoyahkan untuk terus beribadah dan mempertahankan identitas mereka di tengah tantangan yang menghantui.
Meskipun puing-puing mungkin menjadi saksi bisu dari kehancuran, tetapi semangat mereka tak terkalahkan.
Para jamaah, termasuk lansia dan anak-anak, berkumpul di dalam reruntuhan, mengisi dengan suara ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa.
Dengan setiap sujud, mereka menunjukkan bahwa ketika fisik mereka mungkin terkoyak, tetapi semangat mereka tetap utuh.
Warga Rafah, Gaza, menegaskan bahwa meskipun masjid mereka hancur, tetapi semangat Ramadhan dan ibadah tidak akan pernah terhenti, sebut koresponden lokal, abdallah_alattar1999 yang dilansir dari jejaring sosialnya, Senin (11/3/2024).
Mereka menyerukan solidaritas global dan harapan akan masa depan yang lebih baik, sambil terus menghadapi tantangan yang melanda tanah air mereka.
Kesatuan mereka dalam ibadah menjadi pesan yang menginspirasi bagi dunia untuk tidak pernah menyerah pada harapan dan ketahanan. ***