mediapesan.com | Di tengah puing-puing dan keheningan yang menyelimuti Kamp Jabalia, sebuah suara menembus langit mendamaikan hati yang terluka.
Azan, panggilan suci bagi umat Islam, mengalun megah dari salah satu menara masjid yang tegar berdiri meski lingkungannya hancur akibat serangan pendudukan.
Dalam kehancuran yang melanda, suara azan menjadi simbol kekuatan dan keteguhan hati.
Kumandang azan dikumandangkan dari salah satu masjid di kamp Jabalia, meski lingkungan sekitarnya hancur akibat serangan pendudukan, sebut laporan jejaring qudsnews yang dilansir, Rabu (20/3/2024).
Walau badai berlalu, keimanan tetap tegak berdiri. Melalui langkah-langkah yang penuh ketabahan, suara azan membangkitkan semangat untuk terus bertahan dan berharap, memberikan penghiburan bagi yang terluka dan kehilangan.
Walaupun terpisah oleh reruntuhan, jemaah masjid tetap bersatu dalam kehadiran spiritual yang mendalam.
Mereka berdiri bersama, menolak untuk dikuasai oleh ketakutan dan keputusasaan.
Suara azan menjadi panggilan untuk bersatu, merangkul satu sama lain dalam kepedulian dan solidaritas.
Sementara dunia menyaksikan pemandangan kehancuran, kumandang azan mengingatkan kita akan kekuatan yang tak tergoyahkan dari keimanan dan kesatuan.
Di tengah semua itu, cahaya harapan masih menyala, mengilhami setiap langkah menuju masa depan yang lebih baik. ***