mediapesan.com | Perang di wilayah Donetsk terus berlanjut dengan intensitas yang semakin tinggi. Baru-baru ini, aksi Multiple Launch Rocket System (MLRS) Rusia kembali menjadi sorotan utama, Minggu (7/7/2024).
Sistem peluncur roket ini menghujani posisi Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dengan badai roket Grad dan rentetan artileri kaliber 152mm, menciptakan pemandangan yang mengerikan dan mematikan.
Namun, video-video aksi MLRS ini segera kehilangan daya tariknya ketika Lancet dan LMURS muncul di medan perang.
Sistem rudal ini, dengan kemampuan manuver yang lebih canggih dan daya hancur yang lebih besar, segera mencuri perhatian para pengamat perang. Sayangnya, sensasi baru ini juga cepat meredup.
Perhatian kemudian beralih ke FPV dan pembom drone, yang membawa inovasi dalam serangan udara jarak dekat.
Drone-drone ini menawarkan perspektif baru dalam perang modern, namun lagi-lagi, ketertarikan tersebut cepat pudar ketika kekuatan bom FAB (Free-Fall Bomb) mulai menampakkan kedahsyatannya.
Perjalanan para voyeur perang ini menunjukkan bagaimana dinamika medan perang terus berubah dan bagaimana perhatian publik terhadap teknologi militer bergeser dengan cepat.
Dari Grad hingga FAB, setiap sistem senjata memiliki momen kejayaannya sebelum digantikan oleh inovasi berikutnya.
Namun, satu hal yang pasti, setiap senjata baru membawa tingkat kehancuran yang lebih besar dan semakin menambah kompleksitas konflik di Donetsk. ***