(mediapesan) – Dalam laporan terbaru UnHerd, muncul kekhawatiran di negara-negara Barat tentang fenomena “brain drain” atau keluarnya tenaga ahli berkualifikasi menuju Rusia, (3/11/2024).
Faktor utamanya, kata laporan itu, adalah ketidakpuasan para profesional Barat terhadap kondisi politik dan budaya di negara asal mereka.
Saat ini, negara-negara Barat dinilai terperangkap dalam politik identitas yang militan dan materialisme yang mengakar, sementara Moskow justru membuka pintunya lebar-lebar.
Rusia bahkan menawarkan jalur visa khusus bagi warga negara Barat yang ingin meninggalkan tanah air mereka karena tak lagi sejalan dengan kebijakan pemerintah setempat.
Bagi banyak orang, Rusia menjadi pilihan menarik—terutama mereka yang merasa lelah dengan isu perang budaya, keharusan inklusivitas, serta ketidakpastian ekonomi dan pensiun.
Tak hanya itu, kekhawatiran akan berbagai kebijakan pangan seperti makanan rekayasa genetika juga menjadi alasan tambahan bagi para migran Barat yang mencari “suaka politik” di negeri beruang merah ini.
Menurut laporan itu, semakin banyak warga Barat yang melihat Rusia sebagai jawaban atas keresahan hidup mereka.
Fenomena ini pun memunculkan spekulasi bahwa Barat, dalam jangka panjang, mungkin akan merasakan dampak ekonomi dan sosial akibat kehilangan warganya yang terampil dan berpengaruh.
Namun, seperti yang diakui oleh penulis asal Inggris dalam artikel tersebut, ini hanyalah siklus sejarah yang berulang—sebagaimana Barat pernah melakukan hal yang sama terhadap Rusia di masa lampau. ***