17 September (mediapesan) – Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar dalam menggelar pelatihan bertajuk Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) pada Selasa, 17 September 2024.
Bertempat di Auditorium Poltekpar Makassar, lantai 9, acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Direktur Poltekpar, Dr. Herry Rachmat Widjaya, Ketua Umum DPP ASTINDO, Pauline Suharno, serta Hanley Budiman, Wasekjen ASTINDO sekaligus praktisi MICE.
Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 100 peserta, mulai dari mahasiswa hingga anggota ASTINDO, berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA.
Antusiasme tinggi terlihat dari peserta yang menyimak sesi demi sesi dengan serius.
Khususnya saat Hanley Budiman, yang juga merupakan Director Clio Tour & Events, membawakan materi tentang konsep kreatif dan teknis penyelenggaraan acara MICE.
Dengan gaya penyampaian yang menarik dan lugas, Hanley berhasil memaparkan bagaimana pelaksanaan MICE dapat dijalankan secara efektif.
Dalam sambutannya, Dr. Herry Rachmat Widjaya menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.
Kolaborasi ini sangat penting untuk memperkuat kemampuan mahasiswa kami, terutama di bidang pariwisata yang terus berkembang pesat,ungkapnya.
Pauline Suharno, Ketua Umum ASTINDO, menambahkan bahwa meskipun era digital terus berkembang, peran travel agent tetap relevan.
Di era modern ini, agen perjalanan masih memiliki peran penting, terutama dalam merancang dan mengelola perjalanan bisnis serta acara MICE yang profesional, jelasnya.
Sementara itu, Ketua ASTINDO Sulsel, Nurhayat, menyatakan bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
Banyak kegiatan lanjutan yang akan kami rancang bersama untuk terus meningkatkan kompetensi SDM di industri pariwisata, khususnya di bidang MICE, katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat memahami strategi terbaik di sektor MICE dan menerapkannya dalam dunia kerja, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan industri pariwisata yang semakin kompetitif. ***