Jakarta (mediapesan.com) – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menyambut kunjungan Asosiasi Camat se-Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Kunjungan itu merupakan upaya asosiasi tersebut dalam menggali sebanyak mungkin informasi untuk meningkatkan inovasi di wilayahnya.
Yusharto mengatakan, inovasi daerah harus diikuti dengan pemberdayaan agar manfaatnya dapat terus dirasakan masyarakat. Dia mencontohkan, salah satu pemerintah daerah yang memiliki inovasi untuk meningkatkan produksi kebun kelapa dengan membangun tanggul agar tak terkena dampak abrasi.
Namun, inovasi yang diperkirakan memiliki manfaat jangka panjang tersebut tidak bertahan lama, karena minim pemberdayaan baik terkait infrastruktur maupun kegiatan masyarakat di sekitarnya.
“Inovasi dalam pembangunan harus diikuti dengan pemberdayaan. Ini akan memperpanjang usia inovasi dan manfaatnya bagi masyarakat,” jelas Yusharto di Aula BSKDN pada Rabu, 1 November 2023.
Upaya pemberdayaan dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk camat yang dapat mengambil peran pemberdayaan untuk meningkatkan inovasi di wilayahnya.
“Setiap unit terkecil bisa memulai untuk memikirkan langkah-langkah penyelesaian masalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sebagai modal inovasi,” tambahnya.
Selain mengoptimalkan sumber daya, Yusharto mengimbau agar para camat di Kabupaten Pohuwato dapat memberikan pelayanan yang adil bagi masyarakatnya. Pelayanan yang adil akan melahirkan ketenteraman dan kesejahteraan.
“Ini perlu ditindaklanjuti oleh para camat, menjaga ketertiban agar tidak terjadi konflik, saya pikir ini yang utama untuk Pohuwato,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto mengimbau seluruh camat di Kabupaten Pohuwato untuk mencari informasi sebanyak mungkin mengenai inovasi dari berbagai daerah. Informasi tersebut bisa menjadi referensi bagi para camat dalam meningkatkan inovasi di daerahnya.
“Banyak informasi yang bisa ibu/bapak peroleh terkait inovasi di daerah lain, baik itu daerah perbatasan maupun daerah tertinggal. Bisa juga menggali informasi tersebut lewat jurnal, kami memiliki 4 jurnal yang bisa ibu bapak akses dan pelajari,” pungkasnya.