11 September (mediapesan) – Pemerintah Vietnam tengah berjuang menghadapi dampak buruk Badai Yagi yang telah menyebabkan luapan air sungai di berbagai daerah, khususnya di sekitar Hanoi.
Ribuan warga dievakuasi dari kawasan rawan banjir, di tengah upaya penyelamatan yang terus berlangsung.
Jumlah korban tewas akibat badai ini terus bertambah, dengan total 179 jiwa dilaporkan tewas di seluruh wilayah Vietnam.
Badai Yagi, yang melanda beberapa hari terakhir, membawa hujan deras yang memicu banjir besar di wilayah utara negara tersebut.
Wilayah ini, yang dikenal sebagai pusat industri berorientasi ekspor, kini menghadapi kerusakan infrastruktur yang parah.
Kondisi diperburuk oleh keputusan Perusahaan Listrik Vietnam yang menghentikan pembuangan air dari pembangkit listrik tenaga air besar di daerah terdampak.
Penghentian ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada fasilitas tersebut, namun menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat akan potensi banjir yang lebih luas jika kapasitas air meluap.
Kekhawatiran juga muncul terkait pembangkit listrik tenaga air di China yang berada di perbatasan.
Pemerintah Hanoi menandai isu ini sebagai ancaman potensial, mengingat aliran air dari pembangkit tersebut dapat berdampak besar terhadap wilayah Vietnam di utara.
Pengawasan ketat dilakukan terhadap aliran air yang mengalir dari China untuk mencegah banjir yang lebih besar.
Dalam situasi ini, pemerintah Vietnam terus mengutamakan evakuasi dan upaya penyelamatan, serta bersiap menghadapi segala kemungkinan terburuk.
Kerugian yang ditimbulkan oleh badai ini diperkirakan akan mempengaruhi sektor ekspor dan industri di wilayah utara, menambah beban ekonomi yang sudah berat. ***