mediapesan.com | Bantar Gebang, sebuah nama yang mungkin jarang terdengar bagi sebagian orang, namun kini menjadi sorotan dunia.
Bantar Gebang yang terletak di tenggara Jakarta, di kawasan Bekasi, tempat ini telah menjadi kebutuhan akan pengelolaan sampah yang mendesak.
Dengan populasi penduduk Jakarta mencapai angka yang mengagumkan, sekira lebih dari 15.000 ton sampah dihasilkan setiap hari.
Dan Bantar Gebang, dengan segala kompleksitasnya, menerima sebagian besar beban tersebut.
Sebuah video @tuidelescribano yang diunggah ulang oleh @Rainmaker1973, telah menjadi jendela bagi dunia untuk melihat kondisi sesungguhnya di Bantar Gebang.
Dalam dua hari sejak penayangannya pada 4 Maret 2024, video tersebut telah ditonton oleh 1,3 juta orang, menyoroti betapa pentingnya kesadaran akan masalah lingkungan ini.
Di Bantar Gebang, truk-truk datang dan pergi, membawa beban sampah dari berbagai sudut kota.
Di dasar tumpukan, mereka membuang beban mereka, dan ekskavator dengan gesitnya memindahkan sampah ke atas, membentuk tumpukan setinggi lima belas lantai.
Bayangkan, sekitar 20 ribu orang tinggal dan bekerja di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini, menjadi saksi dari lautan sampah yang terus bertambah.
Namun, pada pemandangan yang menyedihkan ini, ada cahaya kecil harapan.
Beberapa netizen merespons dengan cerita pengalaman pribadi mereka, menunjukkan bahwa upaya untuk mengelola sampah telah ada, meski masih jauh dari sempurna.
Saya dulu tinggal di Jakarta. Anda akan terkejut melihat seberapa banyak sampah yang dapat diambil dan didaur ulang sebelum akhirnya dibuang ke TPA. Jakarta bukan hanya tentang kepadatan penduduk, kata @MemeStanHere.
Sementara @dadchords menulis dengan candaan;
Ayah saya, sang mega jenius, Donald Trump, menyarankan agar kami membuang sampah ke gunung berapi dan membiarkan lahar mencairkannya. Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang merusak real estat yang sangat bagus dengan membuang sampah di atasnya padahal Anda bisa meleburnya ke neraka, candaannya.
Mereka berdua, dalam cara yang berbeda, menggambarkan betapa pentingnya kesadaran akan manajemen sampah, dan betapa kita harus terus mencari solusi yang lebih baik.
Bantar Gebang mungkin adalah bukti kegagalan sistem, namun juga merupakan panggilan bagi semua untuk bertindak.
Mari direnungkan, bagaimana bisa menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. ***