Makassar (mediapesan.com) – PLN (Persero) berjanji pemadaman listrik bergilir di Kota Makassar dan wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselrabar) termasuk tanah Luwu dan Toraja akan berakhir pada Januari 2024.
Dengan motifnya adalah hanya karena kemarau yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kondisi debit air berkurang sebagai sumber daya utama PLTA.
Saya selaku GERMAS PMKRI Cabang Makassar menilai itu merupakan alasan yang tidak rasional, dan faktanya Kota Makassar telah mengalami musim hujan selama beberapa minggu terakhir. Oleh karena itu kami meminta pihak PLN Sulsel untuk mengevaluasi stakeholder dan perlu pengkajiaan ulang, tegas Gonsianus Dagul GERMAS PMKRI Cabang Makassar.
Lanjutnya, karena menurut Dagul, pemadaman listrik bergilir di Sulsel sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Dan kemudian energi listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas, tanpa listrik kita akan mendapatkan banyak kesulitan dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari.
Kemudian, selain GERMAS PMKRI Cabang Makassar, dirinya juga mahasiswa tingkat akhir yang sangat kecewa dengan pemadam listrik bergilir di Kota Makassar (Sulsel), tentu adanya pemadaman listrik sangat berdampak besar bagi mahasiswa tingkat akhir.
Akhir- akhir ini menjadi keluhan bagi mahasiswa, hal ini dikarenakan sarana prasarana penunjang perkuliahan yang tidak dapat digunakan, seperti AC ruangan (air conditioner ruangan) dan proyektor yang tidak bisa dioperasikan dan mengakibatkan jalannya perkuliahan terhambat, tuturnya.
Ditambahkannya, selain mahasiswa dosen pengajar juga merasakan hal yang sama sebagai dampak dari adanya listrik yang padam bergilir. Tidak hanya menghambat kegiatan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar, padamnya listrik juga selama ini berdampak pada kegitan lain, terutama dalam kalangan organisasi mahasiswa yang kerap berada di lingkungan kampus dan di wilayah Sulawesi Selatan.
Setiap kegiatan atau latihan kami menggunakan peralatan yang menggunakan listrik, seperti sound system dan lighting. Apabila listrik padam tentunya menyulitkan kegitan kami, ujar Gonsianus Dagul.
Dirinya berharap kepada PT PLN Sulselrabar perlu untuk mengkaji ulang atas pertimbangan dan kebijakannya.