Ritual Mattojang di Wajo Sulsel, Mayjend TNI (P) H. A. Gunawan Pakki Mengapresiasi

Reporter Burung Hantu
Mayor Jenderal TNI (P) H. A. Gunawan Pakki, S. IP., ST., M. T., (Kaos Hitam Berkerah) Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulsel II dari Partai PDI-Perjuangan menghadiri kegiatan tradisi "Mattojang" yang digelar oleh masyarakat Dusun Cinaga Desa Sokoli, Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo, Kamis (30/11/2023).

Makassar (mediapesan.com)Mayor Jenderal TNI (P) H. A. Gunawan Pakki, S. IP., ST., M. T., Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulsel II dari Partai PDI-Perjuangan menghadiri kegiatan tradisi “Mattojang” yang digelar oleh masyarakat Dusun Cinaga Desa Sokoli, Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo, Kamis (30/11/2023).

Mattojang adalah tradisi masyarakat Bugis ketika pesta panen dengan melakukan permainan ayunan yang terbuat dari dua batang pohon kapuk yang sangat tinggi, sementara tali ayunan terdiri dari rotan.Tradisi Mattojang di WajoDulu, ketika masih di jaman kerajaan, Mattojang menjadi tradisi dari rangkaian upacara adat Sao Raja, yakni ketika ada pencucian benda pusaka peninggalan Arung Kulo. Tetapi sekarang, Mattojang sering diselenggarakan sebagai permainan adat masyarakat Bugis, untuk memeriahkan pesta tertentu, misalnya panen, syukuran, pernikahan, kelahiran, dan lainnya.Kegiatan Tradisi Adat di Wajo

Tradisi di WajoMattojang juga dipercaya sebagai rangkaian proses penyembuhan. Satu-satunya cara yang harus dilakukan untuk menyembuhkan orang tersebut dari penyakit aneh itu adalah dengan ritual khas Bugis, dan diakhiri dengan Mattojang.

Dengan mengayun-ayunkan tubuh diudara, diharapkan penyakit yang ada di tubuh penderita bisa keluar dan terbang menjauhi tubuh tersebut.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja
Mayor Jenderal TNI (P) H. A. Gunawan Pakki, S. IP., ST., M. T., (Kaos Hitam Berkerah) Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulsel II dari Partai PDI-Perjuangan.
Mayor Jenderal TNI (P) H. A. Gunawan Pakki, S. IP., ST., M. T., (Kaos Hitam Berkerah) Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulsel II dari Partai PDI-Perjuangan.

H. A. Gunawan Pakki mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan tradisi tersebut.

Baca Juga:  IPPEMSI Makassar Desak Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di Sulawesi Selatan (2024)

Petani itu kalau seperti di Jawa, mereka buat ritual dan tidak ada campur tangan dari pemerintah, masyarakat sendiri yang membuat sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Tuhan, katanya.

Alhamdulillah, panen telah berhasil pada tahun ini maka dibuatlah kegiatan ritual itu dalam memberikan rasa syukur kepada Tuhan, tambahnya.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Rasa Syukur Setelah Panen di Wajo

Jadi inti dari ritual ini adalah untuk memperingati tradisi dari para leluhur, juga dalam mempertahankan tradisi adat dan budaya tersebut. Selain menghargai leluhur, juga menjadi ajang hiburan bagi para masyarakat, dan biasanya dilaksanakan pada pasca panen, pungkasnya.

(renaldi-paul)

- Iklan Google -
Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *