Ashabul Kahfi: Kisah Tujuh Pemuda dan Seekor Anjing yang Tidur 309 Tahun

Reporter Burung Hantu
Ashabul Kahfi: Kisah tujuh pemuda dan seekor anjing yang tidur selama 309 tahun. (@KiblatAkalSehat/ho)

mediapesan.com |Pelarian para pemuda Ashabul Kahfi berujung pada bersembunyinya mereka di dalam sebuah gua. Ketujuh pemuda ini, bersama seekor anjing, menghindari penindasan yang terjadi di zaman mereka dan memilih untuk berlindung di gua tersebut.

Kisah mereka diabadikan dalam Al-Quran, tepatnya di Surah Al-Kahfi ayat 25, yang menyebutkan bahwa mereka tertidur selama 309 tahun.

Ayat tersebut berbunyi: “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.”

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Kisah ini menyimpan fakta menarik dan penuh hikmah. Tidur mereka yang begitu lama menunjukkan kekuasaan Allah yang Maha Besar.

Allah menjaga mereka dalam keadaan tidur selama berabad-abad, hingga akhirnya mereka terbangun tanpa menyadari lamanya waktu yang telah berlalu.

 

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Ada fakta menarik pda ayat tersebut

Terdapat 2 perhitungan kalender ya g berbeda pada ayat tersebut. Pada perhitungan ‘300 tahun’ mengikuti kalender Masehi. Kemudian dikatakan ‘di tambah 9 Tahun’ mengikuti kalender Hijriah.

Jadi dalam setiap 300 tahun Masehi perbedaanya dengan Kalender Hijriah itu terpaut 9 Tahun.

20240615 085819

- Iklan Google -

Karena pada kalender Masehi menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran Bumi mengitari Matahari.

Sementara kalender Hijriah menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran Bulan mengitari Bumi.

Jadi jumlah hari dalam satu tahun pada kalender Masehi total ada 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat. Sedangkan jumlah hari dalam satu tahun pada kalender Hijriah ada sebanyak 354-355 hari.

Atau bisa dikatakan dalam setiap tahunnya perbedaanya itu 11 Hari. Jadi dalam perhitungan pada surah Al Kahfi ayat 25, jika dijumlahkan 11 Hari di x 300 tahun maka ketemunya pada 9 Tahun.

Baca Juga:  Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Makassar Mandek Meski Sudah P21, Korban Tagih Keadilan

Sangat menarik jika kita mencermati ayat-ayat pada Al-Quran. Ternyata Allah memisahkan dalam penyebutan tahun tersebut, menginginkan kita melihat dari sudut pandang yang berbeda antara kedua kalender tersebut. MasyaAllah.

Ashabul Kahfi menjadi simbol keteguhan iman dan perlindungan ilahi bagi orang-orang yang berpegang teguh pada kebenaran, meski menghadapi penindasan dan tantangan besar.

Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya berlindung kepada Allah dan percaya pada pertolongan-Nya, tidak peduli seberapa sulit situasi yang dihadapi.

Dengan mengingat kisah Ashabul Kahfi, kita diingatkan untuk tetap beriman dan bersabar dalam menghadapi cobaan hidup, karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar dan bertakwa. ***

(red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *