Masuk
mediapesan.commediapesan.com
Aa
  • Pedoman Media Siber
  • Berita
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini
  • Advertorial
  • Disclaimer
  • Redaksi
Reading: Geothermal: Energi Hijau yang Dipercepat, Namun Apakah Benar Ramah Lingkungan?
Share
Aa
mediapesan.commediapesan.com
  • Pedoman Media Siber
  • Berita
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini
  • Advertorial
  • Disclaimer
  • Redaksi
Search
  • Pedoman Media Siber
  • Berita
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini
  • Advertorial
  • Disclaimer
  • Redaksi
Sudah punya akun? Masuk
Follow US
mediapesan.com > Berita > Berita > Geothermal: Energi Hijau yang Dipercepat, Namun Apakah Benar Ramah Lingkungan?
BeritaNasionalPeristiwa

Geothermal: Energi Hijau yang Dipercepat, Namun Apakah Benar Ramah Lingkungan?

Terakhir diperbarui: 2024/10/05 at 10:31 PM
Reporter Burung Hantu Diposting 5 Oktober 2024
Share
Screenshot 20241005 230726 Gmail
SHARE

Dieng-Poco Leok, 5 Oktober (mediapesan) – Pertengahan September lalu, Presiden Joko Widodo menyerukan percepatan izin eksplorasi energi panas bumi (geothermal) sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong transisi ke energi hijau.

Langkah ini seolah menegaskan bahwa geothermal dianggap sebagai solusi utama untuk menghadapi krisis iklim.

Namun, benarkah geothermal benar-benar ramah lingkungan dan berkeadilan?

Meski dipromosikan sebagai sumber energi baru terbarukan, geothermal memiliki dampak yang tidak dapat diabaikan.

- Advertisement -
Jasa Backdrop Jogja
Backdrop JogjaBackdrop Jogja
Screenshot_20250611_173534_Drive
Screenshot_20250611_173527_Drive
Screenshot_20250611_173541_Drive
Screenshot_20250611_173547_Drive

Salah satu isu besar adalah penggunaan air dalam jumlah besar untuk mengekstraksi cairan panas dari dalam bumi.

Proses ini sering kali memicu pelepasan mineral berbahaya ke atmosfer.

Selain itu, ambisi untuk meningkatkan produksi geothermal mendorong penggunaan teknologi Hydraulic Fracturing atau fracking, yang diketahui dapat mengganggu stabilitas tanah serta mencemari air di sekitar sumur dan pembangkit listrik.

Contoh nyata dari masalah ini bisa dilihat di Dieng, Jawa Tengah.

Pengoperasian geothermal oleh PT Geo Dipa di wilayah tersebut telah menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah.

Masyarakat sekitar melaporkan adanya bau gas menyengat mirip telur busuk yang tercium di beberapa dusun dekat Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Selain itu, kualitas air yang asin, berbau, dan berubah warna menjadi kekuningan telah menjadi keluhan warga.

Dampak ini tak hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga merugikan kehidupan sehari-hari, termasuk diduga menjadi penyebab gagal panen kentang yang mengancam mata pencaharian penduduk setempat.

Dalam menguji klaim geothermal sebagai energi hijau menunjukkan bahwa warga sekitar seringkali menjadi pihak yang paling rentan terkena dampak negatif.

Investigasi itu merupakan bagian dari kolaborasi “Ground Truths,” yang didukung oleh Earth Journalism Network (EJN), dengan fokus menelusuri kondisi tanah di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga:  Brigade Al-Qassam dan Brigade Mujahidin: Memata-matai Pesawat Musuh di Udara Gaza

Di sisi lain, perlawanan terhadap proyek geothermal juga terjadi di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Warga Poco Leok terus menolak proyek geothermal yang merupakan perluasan dari PLTP Ulumbu, meskipun proyek ini telah menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN 2021-2030.

Mereka khawatir bahwa proyek ini akan merusak lingkungan dan mengganggu kehidupan mereka.

Tensi semakin memuncak pada 2 Oktober, saat pemimpin redaksi Floresa.co, Herry Kabut, mengalami kekerasan dari aparat ketika meliput aksi unjuk rasa warga di Poco Leok.

Ponselnya dirampas, dan ia mengalami perlakuan yang keras saat berusaha mendokumentasikan protes yang menentang proyek geothermal tersebut.

Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah, apakah geothermal benar-benar bisa disebut sebagai energi hijau jika dalam prosesnya justru merusak lingkungan dan mengorbankan masyarakat setempat?

Transisi ke energi hijau tentu sangat diperlukan, tetapi perlu dipastikan bahwa langkah tersebut tidak meninggalkan jejak kerusakan yang justru lebih besar. ***

(pm/red)

 

Tag Dieng, EnergiHijau, Geothermal, Lingkungan, PocoLeok
Bagikan Berita Ini
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Apa Reaksi Anda?
Suka0
Galau0
Kocak0
Terkejut0
Emosi0
BERITA SEBELUMNYA Ilustrasi - Hizbullah hancurkan tank merkava Israel di perbatasan Lebanon, (5/10/2024). (palestinepost/ho) Hizbullah Klaim Hancurkan 6 Tank Merkava Israel di Tengah Ketegangan di Perbatasan Lebanon
BERITA BERIKUTNYA Perempuan Palestina penjual roti, (6/10/2024). (qudsn/ho/mediapesan) Perempuan Palestina Penjual Roti di Tengah Perjuangan Hidup
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silakan Pilih Rating!

Berita Populer

Rapat pemilik koperasi dengan Komisi ll DPRD Buru.
DPRD Buru Soroti Legalitas Lahan Tambang Gunung Botak
7 Juni 2025
Buruh pelabuhan mogok di Makassar dan tampak penumpukan barang tertahan akibat tidak adanya tenaga kerja bongkar muat di area pelabuhan, Mei 2025.
Buruh Pelabuhan Mogok di Makassar, Pelni Tegaskan Tidak Terlibat Langsung
26 Mei 2025
IMG 20250522 WA1172
Vatikan Bantah Surat dan Video AI yang Diklaim dari Paus Leo XIV
22 Mei 2025
Koperasi Merah Putih dibentuk di Kelurahan Malimongan Baru (Malbar), Kecamatan Bontoala, (21/5/2025). (pl/mp)
Koperasi Merah Putih Dibentuk di Malimongan Baru untuk Perkuat Ekonomi Warga
21 Mei 2025
Kontroversi di Desa Sawakung Beba, Mei 2025.
Kontroversi di Desa Sawakung Beba: Pemecatan Perangkat dan Dugaan Penyalahgunaan Wewenang
27 Mei 2025
Kegiatan musyawarah khusus untuk bentuk Koperasi Merah Putih di Kelurahan Tompo Balang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, (21/5/2025).
Kelurahan Tompo Balang Gelar Musyawarah Khusus Bentuk Koperasi Merah Putih
21 Mei 2025
Siswa SD di Makassar meninggal diduga akibat penganiayaan, (30/5/2025).
Siswa SD di Makassar Meninggal Diduga Akibat Penganiayaan, Keluarga Menuntut Keadilan
30 Mei 2025
- Advertisement -
DEVILO.CO adalah Layanan Jasa Pembuatan Website Profesional untuk Bisnis di Jogja.
Jasa Pembuatan Web Berita JogjaJasa Pembuatan Web Berita Jogja

Berita Terkait

Pemkab Enrekang akan salurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp5 Miliar, (20/6/2025).
BeritaEkonomiSosial

Lebih dari 8.000 Warga Enrekang akan Terima Bantuan Subsidi Upah Senilai Rp5 Miliar

20 Juni 2025
Enrekang menjadi fokus evaluasi swasembada pangan 2025.
BeritaEkonomiSeputar DesaSosial

Enrekang Jadi Fokus Evaluasi Swasembada Pangan Kementan 2025

20 Juni 2025
IMG 20250620 WA0951
HukumBeritaKriminalPeristiwaSeputar KotaSosial

Polisi Makassar Dikecam, Korban Kekerasan Bersuara soal Kasus yang Mandek

20 Juni 2025
Rudal Iran hantam Beersheba, (20/6/2025). (iribnews/ho/mp)
InternasionalBeritaNasionalPeristiwa

Rudal Iran Hantam Beersheba, Tak Dicegat Sistem Pertahanan Israel

20 Juni 2025
Sertifikasi BNSP
Backdrop Jogja
Backdrop JogjaBackdrop Jogja

Copyright © 2025 PT. Media Pesan Singkat

Selamat Datang di mediapesan.com!

Masuk ke Akun Anda

Lupa password?