mediapesan.com | Sebuah video viral menunjukkan seorang ibu yang marah dan keberatan setelah anaknya ditangkap oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar dalam operasi Anjal, pada Kamis lalu (02/05/2024).
Menanggapi hal ini, Plt. Kadis Sosial Makassar, Andi Pangerang Nur Akbar memberikan penjelasan.
Menurut Andi Pangerang Nur Akbar, anak yang terjaring dalam operasi Anjal tersebut bukan hanya sekedar anak jalanan biasa.
Anak ini kebetulan terjaring operasi di Jalan Sungai Saddang, sedang membersihkan badannya dari cat silver, jelasnya.
Lebih lanjut, Andi Pangerang Nur Akbar menjelaskan bahwa kehadiran anak tersebut di jalan bukan semata-mata untuk mencari uang, namun untuk meminta belas kasihan dengan memperlihatkan badannya yang dilapisi cat silver.
Dalam SOP penjangkauan kami, tidak hanya pada saat mereka berada di jalanan meminta uang, tetapi juga pada aktivitas lainnya seperti pengemis, anak jalanan, pedagang asongan, pedagang keliling, bahkan badut dan manusia silver, tambahnya.

Sementara itu, untuk menjaga kesejahteraan anak-anak yang terjaring dalam operasi Anjal, Dinsos Makassar memiliki Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) yang memberikan pembinaan, pendidikan, serta perlindungan yang layak bagi mereka.
Kami berharap anak-anak ini dapat menjadi aset bagi masyarakat, tergantung pada bagaimana mereka dibimbing, dibiayai, dan dibentuk karakternya, tutur Andi Pangerang Nur Akbar.
Namun, orang tua dari anak yang terjaring operasi Anjal mengungkapkan ketidakpuasannya.
Saya tidak terima jika anak saya ditangkap paksa. Anak saya baru pulang sekolah, bukan seorang pengemis, ujarnya.
Ia menegaskan bahwa uang yang dibawa anaknya bukan hasil dari kegiatan meminta-minta di jalanan, melainkan dari hasil dagangannya.
Saya meminta petugas Dinsos untuk melepaskan anak saya karena besok anak saya akan mengikuti ujian, tambahnya.
Dari penjelasan yang diberikan oleh Plt. Kadis Sosial Makassar, terlihat bahwa tindakan Dinsos Makassar dalam operasi Anjal bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pembinaan kepada anak-anak yang terjaring, meskipun beberapa orang tua mungkin merasa keberatan dengan tindakan tersebut. ***
(pl)