Masuk
mediapesan.commediapesan.com
Aa
  • Pedoman Media Siber
  • Berita
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini
  • Advertorial
  • Disclaimer
  • Redaksi
Reading: Pupuk Hayati Dr. Lukman: Solusi Petani Sawit Cepat Kaya
Share
Aa
mediapesan.commediapesan.com
  • Pedoman Media Siber
  • Berita
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini
  • Advertorial
  • Disclaimer
  • Redaksi
Search
  • Pedoman Media Siber
  • Berita
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini
  • Advertorial
  • Disclaimer
  • Redaksi
Sudah punya akun? Masuk
Follow US
mediapesan.com > Berita > Berita > Pupuk Hayati Dr. Lukman: Solusi Petani Sawit Cepat Kaya
BeritaNasional

Pupuk Hayati Dr. Lukman: Solusi Petani Sawit Cepat Kaya

Terakhir diperbarui: 2024/09/25 at 9:55 AM
Reporter Burung Hantu Diposting 25 September 2024
Share
Dr. Lukman Gunarto menyaksikan aplikasi teknologi AGPI di Plasma Sawit Bengkulu. (Foto/Dok Pribadi)
Dr. Lukman Gunarto menyaksikan aplikasi teknologi AGPI di Plasma Sawit Bengkulu. (Foto/Dok Pribadi)
SHARE

25 September (mediapesan) – Sebuah terobosan luar biasa hadir di dunia pertanian, khususnya bagi para petani kelapa sawit.

Contents
Panen Lebih Cepat, Buah Lebih BesarSukses di Sawit, Tak Lagi Bekerja Sama dengan Golden HarvestDilirik Hingga ke MalaysiaCara Aplikasi yang EfektifMenghemat Biaya dan Meningkatkan Produktivitas(hadisiswo)

Teknologi Agricultural Growth Promoting Inoculant (AGPI) yang dikembangkan oleh Dr. Lukman Gunarto kini menjadi perbincangan hangat karena kemampuannya membuat petani sawit cepat sejahtera.

Pupuk hayati mikroba yang ditemukan Dr. Lukman adalah inovasi ramah lingkungan yang dirancang untuk meningkatkan produksi pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan dengan cara yang efisien dan berkelanjutan.

Produk ini terbukti mampu meningkatkan hasil panen sawit secara drastis di berbagai wilayah seperti Bengkulu, Medan, Jambi, Riau, dan Kalimantan. Tak heran jika pupuk ini sempat booming di pasaran.

- Advertisement -
Jasa Backdrop Jogja
Backdrop JogjaBackdrop Jogja
IMG-20241202-WA0400 (2)
IMG-20241205-WA0509
IMG-20241205-WA0510

 

Panen Lebih Cepat, Buah Lebih Besar

Dalam wawancaranya pada Rabu (25/9/2024), Dr. Lukman menjelaskan bahwa ketika pupuk ini diaplikasikan pada pohon sawit, hasilnya sangat mengejutkan.

Buah sawit tumbuh sangat cepat dan tandan buah menjadi lebih besar. Setelah pohon mulai berbuah, hanya dalam waktu 10 hari saja sudah bisa dipanen, ungkapnya.

Dr. Lukman, yang juga merupakan peneliti senior di International Nitrogen Efficiency Fertilization (InsFer) Program, IRRI (International Rice Research Institute) Filipina, menambahkan bahwa pupuk hayati mikroba ini telah memberikan dampak signifikan di kebun sawit yang dia pantau langsung di Bengkulu, Sumatera Utara, dan Riau.

Petani sampai tidak punya waktu untuk ganti baju dinas karena irama panennya sangat cepat, kenang Dr. Lukman sambil tertawa.

 

Sukses di Sawit, Tak Lagi Bekerja Sama dengan Golden Harvest

Pupuk hayati mikroba yang dikembangkan Dr. Lukman ini sebelumnya dikenal dengan merek dagang Golden Harvest Tiens dan pernah menjadi andalan banyak petani sawit di berbagai wilayah perkebunan swasta.

Baca Juga:  Babinsa vs Gulma: Misi Bersihkan Sawah Demi Panen Melimpah!

Namun, kini Dr. Lukman mengungkapkan bahwa kerja sama dengan perusahaan MLM asal RRC tersebut sudah berakhir.

Mengapa kami berhenti bekerja sama, biar itu menjadi rahasia antara saya dan Golden Harvest, katanya penuh misteri.

 

Dilirik Hingga ke Malaysia

Kehebatan teknologi AGPI bahkan sampai terdengar hingga ke Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad, sempat mengundang Dr. Lukman untuk membangun laboratorium di Kuala Lumpur guna mengaplikasikan teknologi tersebut ke perkebunan sawit di Malaysia.

Namun, tawaran tersebut ditolak Dr. Lukman karena baru kembali ke Indonesia setelah empat tahun bermukim di Manila.

 

Cara Aplikasi yang Efektif

Dalam aplikasinya, pupuk hayati mikroba ini cukup disemprotkan ke tanah hingga pangkal batang pohon sawit, terutama di awal dan akhir musim hujan.

Kondisi tanah yang basah dan lembap menjadi faktor penting. Cukup dua kali pemupukan per tahun dengan dosis 20 liter per hektar, dan tanah akan menjadi lebih sehat dengan struktur yang baik, jelas Dr. Lukman.

 

Menghemat Biaya dan Meningkatkan Produktivitas

Pupuk ini juga sudah terbukti efektif dalam proses replanting sawit.

Di usia pohon 2,5 tahun, ketika sawit mulai belajar berbuah, pupuk hayati mikroba dapat disemprotkan untuk mempercepat pertumbuhan buah, sehingga pada usia 3-4 tahun, tandan buah sudah bisa dipanen.

Dengan pupuk hayati, penggunaan pupuk kimia, kompos, atau pupuk kandang bisa dihemat hingga 50%. Selain itu, tandan buah menjadi lebih besar, tanaman lebih sehat, dan gulma berkurang. Bahkan, residu pestisida bisa ditekan hingga nol persen, pungkasnya.

Terobosan teknologi ini menjadi langkah penting untuk peningkatan produksi pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di Indonesia secara efisien dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Menteri Tito Karnavian: Waspadai Penimbunan Beras saat Panen Raya

Teknologi ini layak mendapat perhatian Presiden terpilih Prabowo Subianto, mengingat besarnya potensi yang dapat diberikan bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. ***

(hadisiswo)

Tag #Petani, Pupuk
Bagikan Berita Ini
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Apa Reaksi Anda?
Suka0
Galau0
Kocak0
Terkejut0
Emosi0
BERITA SEBELUMNYA Milano Cortina 2026 500 Hari Menuju Olimpiade Musim Dingin Milano Cortina
BERITA BERIKUTNYA Wakapolri Komjen Pol. Agus Andrianto. Mabes Polri Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ajak Personel Ikuti Jejak Keteladanan Rasul
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silakan Pilih Rating!

Berita Populer

Imigrasi Ambon sita lima paspor WNA China pada Kamis (24/4/2025) di rumah Kepala Desa Widit, Hasan Waedurat, Kecamatan Waelata. (foto: sk/ho)
Imigrasi Ambon Sita 5 Paspor WNA China yang Bekerja di Tambang Gunung Botak
25 April 2025
Kamera, kekerasan dan kata-kata kasar: Cerita dini hari jurnalis di Makassar, (24/4/2025). 
Liputan Jadi Teror: Jurnalis Diintimidasi Saat Rekam Aksi Oknum Brigpol
24 April 2025
Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Halu. (Puspen Kemendagri/HO/MP)
Pengesahan DPR Papua Ditunda, Pemerintah Tunggu Putusan PTUN
27 April 2025
Ilustrasi janji bebas berujung dugaan pemerasan di Buru, (20/4/2025).
Janji Bebas Berujung Pemerasan: Oknum Polisi Diduga Minta Ratusan Juta ke Tersangka Narkoba
20 April 2025
Praktisi hukum desak polisi tindak aktivitas tambang ilegal di Jalur Wansait, (30/4/2025).
SENGKETA TAMBANG MALUKU: Praktisi Hukum Desak Polisi Tindak Aktivitas Tambang Ilegal di Jalur Wansait
30 April 2025
Lokasi bak rendaman yang menggunakan B3 di kawasan pemukiman warga, tepatnya di Jalur B, Desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.
Tersangka Kasus Tambang Emas Ilegal Diduga Tetap Beroperasi Bebas, Publik Pertanyakan Penegakan Hukum di Maluku
12 April 2025
Kontroversi video viral LGBT di klub malam Makassar. (sc.ig.@gowaviral/ho)
Kontroversi Video Viral LGBT di Klub Malam Makassar Picu Seruan Peninjauan Izin Operasi
22 April 2025
- Advertisement -
DEVILO.CO adalah Layanan Jasa Pembuatan Website Profesional untuk Bisnis di Jogja.
Jasa Pembuatan Web Berita JogjaJasa Pembuatan Web Berita Jogja

Berita Terkait

Penampakan pelaku curanmor bersenjata api rakitan di Tangerang, (9/5/2025). (Polres Metro Tangerang Kota/ho)
KriminalBeritaHukumNasionalPeristiwa

Polisi Tangkap Pelaku Curanmor Bersenpi di Tangerang, Satu Pelaku Masih Buron

9 Mei 2025
Kapolres Enrekang periksa kendaraan dinas untuk tingkatkan kesiapan layanan publik, (8/5/2025).
Berita

Periksa Randis, Kapolres Enrekang Bagi Uang Saku untuk Bhabinkamtibmas

9 Mei 2025
Muhammad Hendra Cahyadi Ashary, S.H, M.H, C.PS, C.CA.
BeritaEkonomiHukumSeputar Kota

Mayoritas Perusahaan Langgar Ketentuan Upah Minimum, Pekerja Dirugikan

9 Mei 2025
Robert Prevost, Paus Amerika pertama dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik, tampil ke khalayak di Lapangan Santo Petrus untuk pertama kalinya sebagai Paus Leo XIV, (8/5/2025).
InternasionalBeritaNasional

Robert Prevost dari AS Terpilih Menjadi Paus Leo XIV, Paus Amerika Pertama dalam Sejarah Gereja

9 Mei 2025
Sertifikasi BNSP
Backdrop Jogja
Backdrop JogjaBackdrop Jogja

Copyright © 2025 PT. Media Pesan Singkat

Selamat Datang di mediapesan.com!

Masuk ke Akun Anda

Lupa password?