Revitalisasi Pertanian: Mengoptimalkan Irigasi Tetes untuk Meningkatkan Hasil dan Konservasi Air

Reporter Burung Hantu
Penggunaan irigasi tetes, sebuah teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen mereka sambil menghemat air.

mediapesan.com | Pertanian adalah tulang punggung masyarakat global, menyediakan makanan bagi miliaran orang setiap hari.

Namun, tantangan seperti perubahan iklim, penyusutan sumber daya alam, dan peningkatan populasi telah membebani pertanian modern.

Contents
mediapesan.com | Pertanian adalah tulang punggung masyarakat global, menyediakan makanan bagi miliaran orang setiap hari. (red)1. FAO. (2016). Drip irrigation: saving water and nutrients in agriculture. Food and Agriculture Organization of the United Nations. [Link](http://www.fao.org/3/a-i5798e.pdf)2. Hsiao, T.C., Heng, L., Steduto, P., Rojas-Lara, B.A., Raes, D. (2009). Comprehensive Assessment of Water Management in Agriculture. Water saving. [Link](https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9781844076595000087)3. Kijne, J.W., Barker, R., Molden, D. (2003). Water Productivity in Agriculture: Limits and Opportunities for Improvement. CABI Publishing. [Link](https://www.researchgate.net/publication/228880005_Water_Productivity_in_Agriculture_Limits_and_Opportunities_for_Improvement)4. Zhang, H., Wang, D., Li, J., & Zhao, X. (2020). Effects of drip irrigation on soil moisture, soil temperature, and yield of winter wheat. Water, 12(8), 2121. [Link](https://www.mdpi.com/2073-4441/12/8/2121)5. Ayars, J.E., Hutmacher, R.B., & Davis, K.R. (2015). Drip irrigation management of processing tomatoes in California. HortTechnology, 25(6), 765-772. [Link](https://journals.ashs.org/horttech/view/journals/horttech/25/6/article-p765.xml)6. Goldar, B., & Brorsen, B.W. (2003). Adoption of drip irrigation technology: an application of duration analysis. Journal of Agricultural and Resource Economics, 28(2), 312-327. [Link](https://ageconsearch.umn.edu/record/31052)7. Pérez-Uribe, A., Alonso-Castro, A.J., & Ramírez-Arias, J.A. (2021). Effect of drip irrigation on greenhouse gas emissions and yield of tomato and pepper. Agronomy, 11(2), 328. [Link](https://www.mdpi.com/2073-4395/11/2/328).

Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penggunaan irigasi tetes, sebuah teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen mereka sambil menghemat air dan mengurangi biaya produksi.

 

- Iklan Google -

Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air

Irigasi tetes memungkinkan air disalurkan langsung ke akar tanaman dengan akurasi yang tinggi.

Baca Juga:  Ketegangan Meningkat di Timur Tengah: Rudal Hizbullah Mengancam Pesawat Tempur F-16 Israel

Hal ini mengurangi pemborosan air yang umum terjadi dalam sistem irigasi tradisional.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Dengan irigasi tetes, petani dapat mengurangi penggunaan air hingga 50-70 persen, yang merupakan langkah besar dalam mengatasi krisis air global dan memastikan ketersediaan air untuk masa depan.

Menyediakan Nutrisi yang Tepat

Selain menyimpan air, sistem irigasi tetes juga memungkinkan untuk memberikan nutrisi yang tepat langsung ke tanaman.

- Iklan Google -

Dengan cara ini, tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang optimal, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen.

Dengan kontrol yang lebih baik atas nutrisi yang diberikan kepada tanaman, petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Mengurangi Risiko Penyakit Tanaman

Sistem irigasi tetes juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit tanaman.

Dengan menyirami tanaman tepat di dekat akar, air tidak menyentuh daun tanaman secara langsung.

Ini mengurangi kelembaban di permukaan daun, yang merupakan lingkungan ideal untuk perkembangan penyakit jamur dan bakteri.

Dengan demikian, irigasi tetes membantu menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman, mengurangi kebutuhan akan pestisida dan fungisida.

Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani

Dengan menggunakan irigasi tetes, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman mereka secara signifikan.

Tanaman yang diberi air dan nutrisi secara teratur dan tepat waktu cenderung tumbuh lebih cepat dan menghasilkan hasil yang lebih baik.

Hal ini tidak hanya menguntungkan petani dengan meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal dan global.

Ramah Lingkungan

Terakhir, irigasi tetes adalah solusi yang ramah lingkungan. Dengan mengurangi pemborosan air, penggunaan pupuk, dan penggunaan pestisida, sistem ini membantu menjaga ekosistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Berkunjung ke Markas PSI, Ketua Bawaslu Makassar : Silahkan Laporkan Jika Temukan Praktek Politik Uang

Ini juga membantu mengurangi jejak karbon pertanian dengan mengurangi penggunaan energi untuk pemompaan air dan penggunaan bahan kimia berbahaya.

Dengan tantangan yang semakin kompleks di hadapan pertanian modern, irigasi tetes muncul sebagai solusi yang penting dan efektif.

Melalui penggunaan teknologi ini, petani dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Investasi dalam irigasi tetes bukan hanya investasi dalam masa depan pertanian, tetapi juga investasi dalam masa depan ketersediaan pangan global dan keberlanjutan lingkungan. ***

(red)

Ref.

1. FAO. (2016). Drip irrigation: saving water and nutrients in agriculture. Food and Agriculture Organization of the United Nations. [Link](http://www.fao.org/3/a-i5798e.pdf)
2. Hsiao, T.C., Heng, L., Steduto, P., Rojas-Lara, B.A., Raes, D. (2009). Comprehensive Assessment of Water Management in Agriculture. Water saving. [Link](https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9781844076595000087)
3. Kijne, J.W., Barker, R., Molden, D. (2003). Water Productivity in Agriculture: Limits and Opportunities for Improvement. CABI Publishing. [Link](https://www.researchgate.net/publication/228880005_Water_Productivity_in_Agriculture_Limits_and_Opportunities_for_Improvement)
4. Zhang, H., Wang, D., Li, J., & Zhao, X. (2020). Effects of drip irrigation on soil moisture, soil temperature, and yield of winter wheat. Water, 12(8), 2121. [Link](https://www.mdpi.com/2073-4441/12/8/2121)
5. Ayars, J.E., Hutmacher, R.B., & Davis, K.R. (2015). Drip irrigation management of processing tomatoes in California. HortTechnology, 25(6), 765-772. [Link](https://journals.ashs.org/horttech/view/journals/horttech/25/6/article-p765.xml)
6. Goldar, B., & Brorsen, B.W. (2003). Adoption of drip irrigation technology: an application of duration analysis. Journal of Agricultural and Resource Economics, 28(2), 312-327. [Link](https://ageconsearch.umn.edu/record/31052)
7. Pérez-Uribe, A., Alonso-Castro, A.J., & Ramírez-Arias, J.A. (2021). Effect of drip irrigation on greenhouse gas emissions and yield of tomato and pepper. Agronomy, 11(2), 328. [Link](https://www.mdpi.com/2073-4395/11/2/328).

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *