Enrekang (mediapesan) – Keuangan Kabupaten Enrekang saat ini menghadapi tekanan besar akibat utang warisan yang fantastis, mencapai lebih dari setengah triliun rupiah, (30/10/2024).
Dampak dari utang ini meluas, menyebabkan penundaan pembayaran gaji bagi ASN sebesar 8 persen, tunggakan BPJS, Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), dan banyak kewajiban lainnya.
Aktivis anti korupsi, Muhammad Mukhtar, angkat bicara terkait situasi ini. Menurutnya;
Utang warisan dari kepemimpinan sebelumnya membuat keuangan daerah menjadi tidak sehat.
Mukhtar menilai ambisi belanja besar-besaran pada masa lalu tanpa memperhitungkan kemampuan anggaran menjadi penyebab utama krisis keuangan ini.

Mukhtar juga menduga dana yang seharusnya dialokasikan untuk menutup kekurangan gaji ASN sebesar 8 persen mungkin dialihkan untuk membayar utang, sehingga hak-hak ASN terabaikan.
Pengalihan dana tersebut telah mengorbankan hak ASN, ungkap Mukhtar.
Menjelang Pilkada Enrekang 2024, Mukhtar mengingatkan masyarakat untuk bijak memilih pemimpin.
Ia menegaskan bahwa kandidat yang melanjutkan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat sebaiknya tidak dipilih.
Kita butuh pemimpin yang ikhlas, yang benar-benar memikirkan kepentingan masyarakat luas, tambahnya.
Mukhtar juga berharap masyarakat Enrekang dapat menjadi pemilih yang cerdas dan berperan aktif dalam menciptakan Pilkada yang damai dan sukses. ***