MEDIAPESAN – Di tengah meningkatnya ancaman dunia maya, Asosiasi Katalog Elektronik Nasional (AKEN) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Keamanan Siber Nasional: Sinergi Lintas Sektor untuk Penguatan Keamanan Siber Nasional” pada Jumat lalu (9 Mei) di Jakarta.
Kegiatan ini mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah, industri, akademisi, hingga masyarakat sipil.
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Dr. Hendrar Prihadi, dalam pidato kuncinya menyoroti pentingnya transformasi digital dalam sistem pengadaan pemerintah.
Integrasi sistem pengadaan mempercepat proses pemantauan dan mendorong reformasi digital yang berkelanjutan, ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya keamanan sistem dan meminta dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menghadapi potensi serangan siber.
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi, menyampaikan bahwa sekitar 66% dari total populasi Indonesia, atau sekitar 185 juta orang, telah terhubung ke internet.
Ia memperingatkan bahwa konektivitas ini membawa risiko kerentanan yang besar.
Dari tahun 2020 hingga 2025, BSSN mencatat lebih dari 25 miliar anomali lalu lintas siber di Indonesia.
Ketahanan siber harus bersifat semesta, melibatkan semua pihak—pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat—dalam semangat kolaborasi, kata Nugroho.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan pengesahan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS) yang saat ini sedang dalam pembahasan pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan penandatanganan perpanjangan Nota Kesepahaman antara BSSN dan LKPP terkait pelindungan informasi dan transaksi elektronik dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Lebih dari 100 peserta hadir, termasuk perwakilan kementerian/lembaga, pelaku industri teknologi, dan tokoh strategis nasional.
Diskusi yang dipandu oleh Ketua Umum APTIKNAS, Soegiharto Santoso, menghadirkan pembicara dari BSSN, KOMDIGI, dan sektor swasta.
Forum menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, seperti: penguatan kebijakan keamanan siber, peningkatan kolaborasi lintas sektor, peningkatan literasi digital, serta dorongan percepatan pengesahan RUU KKS.
Kegiatan dilanjutkan dengan Cyber Security Solutions Forum, yang menampilkan solusi teknologi dari empat perusahaan, termasuk PT Onesia Nusantara Evolusioner dan SonicWall.
Diskusi interaktif menyoroti pentingnya keberpihakan pada produk dalam negeri dan peran aktif sektor swasta dalam memperkuat ekosistem keamanan digital nasional.
Ketua Umum AKEN, Sutardi Huang, menegaskan bahwa penguatan keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak kolaborasi strategis dan berkelanjutan dalam menjaga sistem pengadaan digital nasional, ujarnya. ***