Tangerang | MEDIAPESAN – APTIKNAS TechSummit 2025 sukses digelar di Main Hall Atrium TangCity Mall, Tangerang, pada 17 Juli lalu.
Forum strategis ini menjadi bagian dari rangkaian Indonesia Game Experience (IGX) 2025 dan mengusung tema “Empowering Banten with Smart Technology: Exploring ICT, Cloud, and AI for a Smarter Province.”
Hadir sebagai ajang dialog, pameran, sekaligus kolaborasi lintas sektor, TechSummit 2025 mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem teknologi digital Indonesia — khususnya di Provinsi Banten — dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis budaya lokal.
Acara ini menarik perhatian luas dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah, akademisi, pelaku industri, hingga komunitas digital.
Mereka berkumpul untuk membahas tantangan dan peluang dalam mendorong transformasi digital yang merata dan berkelanjutan.
Sinergi Budaya dan Teknologi
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Ahmad Mahendra, dalam sambutannya menyoroti pentingnya pengembangan ekosistem game lokal sebagai bagian dari ekonomi digital.
Potensi industri game sangat besar, tapi sayangnya masih didominasi oleh produk luar. Kita perlu membangun ekosistem game yang mandiri dan berakar pada budaya Indonesia, ujarnya.
Dukungan serupa datang dari Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan, Dr. Ir. Feri Arlius, M.Sc., yang hadir secara daring. Ia menekankan perlunya integrasi antara infrastruktur budaya dan transformasi digital.
Transformasi digital tak cukup hanya soal infrastruktur, tetapi juga pelestarian identitas budaya. Teknologi harus menjadi alat untuk memperkuat warisan nusantara, tuturnya.
- Iklan Google -
Pentahelix dan Ekosistem Teknologi
TechSummit 2025 menghadirkan sejumlah tokoh penting APTIKNAS dan industri teknologi.
Ketua Umum APTIKNAS, Ir. Soegiharto Santoso, S.H., membuka acara dengan menegaskan pentingnya peran APTIKNAS dalam memperkuat fondasi digital nasional.
Tokoh-tokoh lainnya termasuk Fanky Christian (Sekjen APTIKNAS), Andi Mulja Tanudiredja (Waketum APTIKNAS Bidang Internasional), Nazir Danurata Sudirman (Ketua DPP APTIKNAS Banten), serta perwakilan dari perusahaan teknologi seperti Giga Computing, ION Network, Telkom Indonesia, AMD, dan Seagate.
Diskusi panel membahas berbagai isu strategis, mulai dari implementasi AI dalam pelayanan publik, peran cloud computing dalam efisiensi birokrasi, hingga kesiapan infrastruktur digital menghadapi era komputasi cerdas.
Konsep Pentahelix — sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media — dinilai kunci dalam mempercepat adopsi teknologi di daerah.
Dukungan Global dan Potensi Investasi
Dukungan internasional datang dari Taiwan Excellence sebagai sponsor utama, disusul partisipasi merek teknologi global seperti AMD, Samsung, ASRock, Lexar, Klevv, dan lainnya.
Booth teknologi memamerkan berbagai inovasi perangkat keras, membuka peluang kerja sama lintas sektor dan potensi investasi di Banten.
Sesi networking yang difasilitasi panitia menjadi ajang penting mempertemukan ide-ide, menjajaki kolaborasi, dan memperluas jejaring lintas institusi.
Banten Sebagai Provinsi Percontohan
TechSummit 2025 menandai tekad APTIKNAS menjadikan Banten sebagai provinsi percontohan dalam transformasi digital nasional.
Ini bukan hanya forum wacana, tapi momentum menyatukan langkah konkret menjadikan Banten sebagai provinsi cerdas yang tetap berpijak pada kearifan lokal, ujar Hoky — sapaan akrab Soegiharto Santoso, yang juga menjabat Ketua Dewan Pengawas AGKDI dan tokoh di sejumlah organisasi teknologi dan media.
Sementara itu, Ketua Umum AGKDI, Hendri Andrigo Sutanto, berharap kehadiran TechSummit mendorong Banten agar tak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen solusi cerdas berbasis potensi lokal.
Acara yang terbuka untuk umum ini disambut antusiasme tinggi dari masyarakat.
Ratusan peserta memenuhi area atrium TangCity Mall, menyaksikan pameran teknologi dan sesi edukasi yang berlangsung sepanjang hari.