BAZNAS Luncurkan Tiga Balai Ternak di Sulsel: Dorong Zakat Produktif untuk Kemandirian Umat

Reporter Burung Hantu
Ilustrasi: Peternak binaan BAZNAS menggiring sapi dan kambing di Balai Ternak Sulawesi Selatan, bagian dari program zakat produktif untuk kemandirian ekonomi umat, Rabu (12/11/2025). (mediapesancom)

Mediapesan | Makassar – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan tiga balai ternak di Provinsi Sulawesi Selatan, masing-masing di Kabupaten Selayar, Barru, dan Enrekang.

Total bantuan yang digelontorkan mencapai Rp2,11 miliar.

Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si., menjelaskan bahwa ketiga balai tersebut merupakan bagian dari 57 titik program nasional BAZNAS yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

“Peluncuran ini adalah bentuk nyata keseriusan BAZNAS dalam menciptakan model pemberdayaan berkelanjutan yang berorientasi pada kemandirian,” ujar Imdad dalam keterangan tertulis pada media, Rabu (12/11/2025).

Rinciannya, balai ternak di Kabupaten Selayar menjadi balai ke-52, berfokus pada pengembangan ternak sapi dengan dukungan dana Rp628,14 juta.

Sementara itu, Kabupaten Barru, yang juga menjadi lokasi peluncuran resmi program, menempati posisi balai ke-53 dengan bantuan senilai Rp716,23 juta.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Adapun balai ternak Enrekang menjadi balai ke-54, berfokus pada pengembangan kambing dengan nilai bantuan Rp768,87 juta.

Menurut Imdad, pendanaan program ini bersumber dari sinergi antara BAZNAS RI, BAZNAS provinsi/kabupaten, pemerintah daerah, serta kontribusi swadaya kelompok penerima manfaat.

“Kolaborasi ini kunci utama untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program di tingkat akar rumput,” jelasnya.

- Iklan Google -

Selain program balai ternak, BAZNAS juga menggulirkan Program Zakat Community Development (ZCD) sebagai bagian dari Kampung Zakat yang digagas Kementerian Agama.

Program ini diterapkan di dua wilayah lain, yaitu Kabupaten Pangkep dan Gowa, bekerja sama dengan BKKBN dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Total dukungan untuk dua wilayah tersebut mencapai lebih dari Rp463 juta, dengan sasaran 64 penerima manfaat.

Baca Juga:  Pengurusan Sertifikat di Enrekang: Antara Prosedur Resmi dan Dugaan Pungutan Tambahan

“Program-program ini adalah bentuk zakat produktif. Kami ingin penerima manfaat tidak hanya menerima bantuan, tapi juga tumbuh mandiri, dan pada saatnya menjadi muzaki,” kata Imdad.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *