BGN Dukung Teknologi Plasma Fine Bubble IPB untuk Perkuat Keamanan Pangan Program MBG

Reporter Burung Hantu
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati bersama Profesor IPB University (Institut Pertanian Bogor) Y. Aris Purwanto saat pemaparan dan uji coba awal Teknologi Plasma Fine Bubble yang dirancang untuk mendukung proses water treatment serta pencucian bahan pangan dan peralatan makan secara lebih aman, higienis, dan berkelanjutan.

Mediapesan | Bogor – Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan dukungannya terhadap inovasi teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan Profesor IPB University Y. Aris Purwanto, yakni Teknologi Plasma Fine Bubble.

Teknologi ini dinilai berpotensi memperkuat standar keamanan pangan dan meningkatkan efisiensi operasional dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dukungan tersebut disampaikan seiring pemaparan dan uji coba awal Teknologi Plasma Fine Bubble yang dirancang untuk mendukung proses water treatment serta pencucian bahan pangan dan peralatan makan agar lebih aman, higienis, dan berkelanjutan. Teknologi ini memanfaatkan plasma penghasil ozon yang dikombinasikan dengan fine bubble berukuran nano, sehingga mampu bertahan lebih lama di dalam air dan bekerja efektif sebagai oksidator.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Aris menjelaskan, Teknologi Plasma Fine Bubble mampu menonaktifkan mikroorganisme berbahaya seperti Escherichia coli (E. coli), menurunkan residu pestisida pada bahan pangan, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia seperti kaporit dan deterjen.

“Teknologi ini bukan sekadar penyaringan air, melainkan proses oksidasi aktif melalui ozon dan fine bubble berukuran nano yang mampu menembus lapisan bahan pangan dan menguraikan residu berbahaya. Pendekatan ini relevan untuk mendukung standar keamanan pangan,” kata Aris.

Teknologi tersebut dapat diaplikasikan mulai dari pengolahan air sumur, pencucian sayuran dan buah, pencucian ompreng, hingga pengolahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengurangi bau.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

IMG 20251218 WA1223 IMG 20251218 WA1217 IMG 20251218 WA1220

BGN menilai Teknologi Plasma Fine Bubble memiliki potensi besar diterapkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain meningkatkan higienitas dan keamanan pangan, teknologi ini juga dinilai sejalan dengan prinsip keberlanjutan karena dapat mengurangi penggunaan bahan kimia, menekan bau limbah, serta lebih ramah lingkungan. Sistemnya pun bersifat customized sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing SPPG.

Baca Juga:  Polres Gowa Raih Penghargaan Bank Indonesia atas Keberhasilan Ungkap Kasus Pemalsuan Uang

Profesor IPB University (Institut Pertanian Bogor) Y. Aris Purwanto saat pemaparan dan uji coba awal Teknologi Plasma Fine Bubble yang dirancang untuk mendukung proses water treatment serta pencucian bahan pangan dan peralatan makan secara lebih aman, higienis, dan berkelanjutan.
Profesor IPB University (Institut Pertanian Bogor) Y. Aris Purwanto saat pemaparan dan uji coba awal Teknologi Plasma Fine Bubble yang dirancang untuk mendukung proses water treatment serta pencucian bahan pangan dan peralatan makan secara lebih aman, higienis, dan berkelanjutan.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, mengatakan dukungan terhadap inovasi ini merupakan bagian dari komitmen BGN dalam memastikan Program MBG berjalan dengan standar mutu yang tinggi dan akuntabel.

- Iklan Google -

“BGN mendukung inovasi teknologi berbasis riset dan ramah lingkungan yang dapat meningkatkan keamanan pangan sekaligus efisiensi operasional di SPPG. Teknologi Plasma Fine Bubble menunjukkan potensi kuat untuk memperkuat standar higienitas dalam pelaksanaan MBG,” ujar Khairul, (18/12/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti IPB University menjadi langkah strategis untuk menjembatani hasil riset dengan kebutuhan implementasi program nasional, khususnya dalam mendukung sistem pangan yang aman dan berkelanjutan. Saat ini, Teknologi Plasma Fine Bubble disebut tengah memasuki tahap finalisasi sebelum proses instalasi dan uji terapan di lingkungan SPPG.

BGN berharap teknologi tersebut dapat menjadi salah satu model penerapan inovasi berbasis riset dalam penguatan standar nasional pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *