BNN Sulsel Klarifikasi Insiden Penembakan: “Kami Bertindak Sesuai SOP”

Reporter Burung Hantu
Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNN Provinsi Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah, menegaskan bahwa tindakan penembakan dalam operasi penangkapan jaringan narkoba dilakukan sesuai SOP dan demi keselamatan petugas, (21/10/2025).

Mediapesan | Makassar – Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Kombes Pol Ardiansyah, S.I.K., M.H., memberikan klarifikasi resmi terkait insiden penembakan yang terjadi dalam operasi penangkapan jaringan pengedar narkoba lintas daerah.

Ia menegaskan, tindakan petugas di lapangan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), bukan untuk melukai, apalagi menghilangkan nyawa.

Yang penting satu kuncinya, pimpinan mendukung saya. Selama pimpinan mendukung, berarti kita berada di jalan yang benar. Tidak ada yang perlu ditakuti, ujar Kombes Pol Ardiansyah kepada sejumlah awak media di Kantor BNN Sulsel, Selasa (21/10/2025).

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Insiden tersebut terjadi pada Selasa lalu, 14 Oktober 2025, saat petugas melakukan operasi penangkapan terhadap jaringan pengedar ekstasi.

Dua pelaku berusaha melarikan diri, memaksa petugas menembak ban mobil guna menghentikan laju kendaraan.

Aksi cepat itu merupakan bagian dari langkah BNN Sulsel mempersempit ruang gerak peredaran narkoba di wilayah Sulawesi Selatan.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Menurut Ardiansyah, kasus bermula dari pengiriman 94 butir ekstasi dari Medan menuju Sulawesi Selatan.

Tim gabungan BNN Sulsel, Bea Cukai, dan pihak jasa pengiriman menelusuri paket tersebut hingga akhirnya mengamankan seorang tersangka berinisial AO.

Dari hasil pengembangan, dua nama lain teridentifikasi sebagai bagian jaringan.

- Iklan Google -

Dalam proses pengembangan, tim kami berupaya melakukan penyergapan terhadap pelaku lain. Namun, saat akan diamankan, kendaraan pelaku justru menabrak arah petugas hingga menimbulkan ancaman serius. Karena itu, anggota mengeluarkan tembakan peringatan dan berupaya menghentikan laju kendaraan, jelasnya.

Ia menambahkan, tindakan spontan anggota di lapangan didorong oleh ancaman nyata terhadap keselamatan jiwa.

Baca Juga:  DPD SPRI Sumut "Serikat Pers Republik Indonesia" dalam Acara Silaturahmi Kodam I/BB

Meski demikian, BNN Sulsel tetap melakukan evaluasi internal agar penggunaan senjata api ke depan lebih hati-hati dan tetap berpedoman pada SOP.

Kami tidak main-main dengan narkoba, tapi kami juga tidak ingin ada korban jiwa. Karena itu kami evaluasi agar penggunaan senjata selalu hati-hati dan proporsional. Tujuannya menghentikan, bukan membunuh, tegasnya.

Kombes Pol Ardiansyah yang memiliki pengalaman panjang dalam pemberantasan narkoba di Sulsel menjelaskan, ia pernah menjabat di Direktorat Narkoba, sebagai Wakil Direktur Narkoba Polda Sulsel, Kapolres Sinjai, Kapolres Palopo, serta lima tahun di Direktorat Kriminal Khusus.

Saya bukan orang baru di narkoba. Saya tahu karakter wilayah dan pola peredaran. Pasar narkoba di Sulsel ini sangat potensial bagi pelaku bisnis gelap. Karena itu kami harus tegas, terukur, dan tidak boleh lengah, ujarnya.

Ia menegaskan komitmen BNN Sulsel untuk memperkuat kerja sama lintas lembaga, termasuk dengan Bea Cukai, Polda, dan Polres, dalam menangani penyalahgunaan narkotika secara menyeluruh.

Tidak ada kompromi bagi pelaku peredaran narkoba. Mau sedikit atau banyak, tetap kami kejar. Ini bukan soal jumlah, tapi soal menyelamatkan generasi bangsa, pungkasnya.

(restu)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *