MEDIAPESAN – Bupati Enrekang, H. Muh. Yusuf Ritangnga, resmi menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perumahan Perdesaan yang digelar Kementerian Dalam Negeri di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta.
Acara strategis ini menjadi ajang konsolidasi nasional untuk percepatan realisasi Program Tiga Juta Rumah, inisiatif unggulan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI.
Didampingi oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Enrekang, Sulviah Dahaling, Bupati Yusuf Ritangnga menyatakan komitmen penuh Pemkab Enrekang dalam menyukseskan agenda nasional tersebut.
Tentu akan segera kita buatkan konsep demi menciptakan lingkungan perdesaan yang lebih layak, tegasnya kepada awak media usai Rakornis.
Rakornis kali ini bukan sekadar forum diskusi, tapi juga menjadi titik temu penting antara para pemangku kepentingan daerah dan pusat.
Dalam pertemuan lanjutan, Bupati Enrekang berkesempatan berdialog langsung dengan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.
Pertemuan yang juga dihadiri Walikota Parepare, Tasming Hamid, dan Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah itu membahas urgensi perencanaan pembangunan daerah yang menyentuh aspek vital: pangan, energi, dan air.
Beberapa di antara program prioritas adalah yang berhubungan dengan pangan, energi, dan air, jelas Fahri Hamzah.
Ia menantang para kepala daerah untuk menyusun masterplan pembangunan yang holistik dan visioner demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Program Tiga Juta Rumah menjadi peluang strategis untuk menjawab kebutuhan perumahan yang layak, terutama di kawasan perdesaan yang selama ini terpinggirkan dalam pembangunan infrastruktur dasar.
Pemerintah pusat menegaskan bahwa integrasi perumahan dengan pengembangan kawasan permukiman adalah langkah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan membuka potensi ekonomi baru di daerah.
Dengan sinergi yang kian solid antara pusat dan daerah, harapan besar tertumpu pada gerak cepat para kepala daerah, termasuk Kabupaten Enrekang, untuk menjemput bola dan menjadikan Program Tiga Juta Rumah sebagai lokomotif perubahan di pelosok negeri. ***