Puncak, Papua | Mediapesan – Distrik Omukia, suara palu dan tawa warga berpadu menjadi satu.
Minggu (5/10/2025) pagi itu, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (Wyc) dari Pos Titik Kuat Bendungan tidak sedang berbaris untuk upacara.
Mereka memilih memperingati Hari Ulang Tahun TNI ke-80 dengan cara lain: memperbaiki Honai milik Pendeta Raja Murib di Kampung Nipuralome.
Bersama warga setempat, para prajurit mengganti atap Honai dengan terpal baru yang lebih kuat dan tahan cuaca.
Tak berhenti di situ, mereka juga memasang instalasi listrik tenaga surya (solar cell)—sebuah langkah kecil yang membawa perubahan besar.
Malam kini tidak lagi gelap gulita; ada cahaya yang menembus celah dinding bambu, menghadirkan rasa aman dan hangat bagi keluarga sang pendeta.
Kami ingin HUT TNI ke-80 ini bukan hanya dirayakan dengan upacara, tetapi dengan tindakan yang langsung dirasakan masyarakat, ujar Letda Inf Risal, pimpinan kegiatan Bhakti TNI di Omukia.
- Iklan Google -
Melalui rehab Honai dan pemasangan listrik, kami berharap masyarakat bisa hidup lebih nyaman dan merasakan manfaat dari kehadiran TNI di tengah mereka.
Bagi warga, kehadiran prajurit tidak hanya soal seragam atau senjata, melainkan juga bentuk persaudaraan yang nyata.
Pendeta Raja Murib, pemilik Honai yang direhabilitasi, menuturkan rasa syukurnya dengan mata berbinar.
Puji Tuhan, Honai kami kini lebih baik dan terang di malam hari. Ini hadiah istimewa di hari ulang tahun TNI. Kami sekeluarga dan warga Kampung Nipuralome mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 untuk TNI. Tuhan memberkati setiap langkah dan tugas TNI di tanah Papua, ucapnya dengan haru.
Kegiatan Bhakti TNI di Puncak ini mungkin terlihat sederhana—sekadar mengganti atap dan menyalakan lampu.
Namun, di balik itu ada pesan kuat tentang kedekatan antara TNI dan rakyat: bahwa pengabdian tidak selalu ditunjukkan di medan perang, tetapi juga dalam membantu warga memperbaiki rumah, atau sekadar menyalakan cahaya di malam yang gelap.
Di tanah Papua, perayaan HUT ke-80 TNI bukan sekadar seremoni tahunan.
Ia menjadi momentum untuk menegaskan kembali semboyan lama yang tetap relevan: “Bersama rakyat, TNI kuat.”
Dan di Nipuralome, semboyan itu kini bersinar—harfiah dan maknawi—melalui cahaya baru di sebuah Honai sederhana.