Dapur Al-Zaytun Jadi Contoh Ideal! Ketua PPWI: Layak Jadi Model Nasional untuk Makanan Bergizi Gratis

Reporter Burung Hantu
Dapur Al-Zaytun jadi contoh ideal, boleh jadi model nasional untuk Makanan Bergizi Gratis (MBG). (@LognewsTV/HO)

Indramayu, Jawa Barat (mediapesan) – Pondok Pesantren Al-Zaytun kembali mencuri perhatian, kali ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, Selasa (11/2/2025).

Ia menilai sistem pengelolaan dapur pesantren ini sebagai contoh ideal dalam penyediaan makanan bergizi secara massal, yang bisa menjadi rujukan bagi program nasional.

Menurut Wilson Lalengke, yang juga Alumni PPRA-48 Lemhannas RI dan pernah mendirikan SMA Plus Provinsi Riau, sistem dapur Al-Zaytun sangat relevan untuk mendukung program Dapur Makan Bergizi Gratis (Dapur MBG).

- Iklan Google -

Program ini merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam menyediakan makanan sehat bagi anak-anak, ibu hamil, dan menyusui melalui Badan Gizi Nasional (BGN).

Dapur Modern dengan Standar Tinggi

Dalam kunjungannya bersama tim PPWI, Wilson melihat langsung bagaimana dapur Al-Zaytun beroperasi dengan efisien, profesional, serta memanfaatkan teknologi modern.

Ia pun mengonfirmasi bahwa tayangan video YouTube berjudul “Makanan Bergizi AL ZAYTUN 5,4 TON BERAS PREMIUM PER TIGA HARI” yang viral di @LognewsTV memang sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Video tersebut menunjukkan bahwa dapur pesantren ini mampu menyajikan lebih dari 8.000 porsi makanan per hari dalam tiga kali penyajian.

Bahkan, dapur ini juga menyediakan makanan ringan untuk santri dan civitas akademika sebagai asupan tambahan.

Keunggulan Dapur Al-Zaytun yang Bisa Jadi Acuan Nasional

Pengelolaan dapur ini dinilai unggul karena beberapa faktor utama, antara lain:

- Iklan Google -
  • Manajemen stok bahan baku efisien, memastikan ketersediaan bahan makanan berkualitas.
  • Proses memasak higienis dan modern, menggunakan peralatan canggih dan tenaga kerja terlatih.
  • Sistem distribusi makanan efektif, memastikan setiap santri mendapatkan porsi cukup dan seimbang.
Baca Juga:  TNI dan Warga Kompak Bersihkan Sungai di Jatirejo, Boyolali

Menariknya, seluruh bahan makanan yang digunakan berasal dari lahan pesantren seluas 1.500 hektar, mencakup pertanian padi, sayuran, buah-buahan, serta peternakan ikan, kambing, ayam, sapi, dan kerbau.

Dengan sistem ini, dapur Al-Zaytun tidak bergantung pada pasokan dari luar dan dapat menjamin kualitas gizi makanan yang disediakan.

Inspirasi untuk Program Dapur Makan Bergizi Gratis

Kesuksesan dapur Al-Zaytun membuktikan bahwa penyediaan makanan massal berkualitas tinggi bukan hal mustahil.

Jika diterapkan dalam skala nasional, sistem ini bisa menjadi solusi bagi program Dapur MBG yang dikelola BGN.

Dengan sistem yang sudah terbukti efektif ini, program makanan bergizi gratis dapat lebih terorganisir dan menjamin kualitas asupan bagi anak-anak Indonesia, tegas Wilson.

Pondok Pesantren Al-Zaytun, yang dipimpin oleh Syech Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama tetapi juga inovasi dalam manajemen pangan.

Apresiasi ini semakin menegaskan bahwa pesantren bisa menjadi contoh nyata dalam penyediaan makanan sehat bagi masyarakat luas. ***

(sp)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *