Dari Analog ke Cloud: Kamera Pengintai BPPTD Mempawah Naik Kelas dalam Keamanan Digital

Reporter Burung Hantu
BPPTD Mempawah gunakan Antares Eazy dari Telkom untuk pengawasan real-time dan efisiensi biaya hingga 30 persen.

Mediapesan | Jakarta – Di era digital, keamanan bukan lagi sekadar soal pagar tinggi dan kamera pengintai.

Ia telah menjadi sistem yang kompleks, menyangkut kecepatan respons, efisiensi biaya, dan keandalan teknologi.

Namun bagi banyak institusi, pengawasan masih menghadapi tantangan klasik: area luas, infrastruktur terbatas, dan sistem CCTV yang tak terhubung satu sama lain.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Kondisi itu pula yang dihadapi Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Mempawah, Kalimantan Baratpusat pelatihan milik Kementerian Perhubungan yang berdiri di atas lahan seluas 20 hektar.

Sebelum transformasi digital dilakukan, pengawasan di lokasi ini bergantung pada CCTV analog yang hanya bisa dipantau di titik kamera masing-masing.

“Selama ini kami masih mengandalkan sistem CCTV analog yang tidak terpusat, sehingga pengawasan jadi terbatas,” ujar Kepala BPPTD Mempawah Bambang Wahyu Hapsoro.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Tantangan Geografis dan Infrastruktur

Masalah tak berhenti di sana, secara geografis, BPPTD Mempawah berada di wilayah pesisir dengan tingkat kelembapan tinggi — faktor yang berpengaruh besar terhadap daya tahan kabel listrik dan perangkat elektronik.

Udara lembap mempercepat korosi dan oksidasi pada sambungan kabel, menyebabkan arus bocor, hingga gangguan fungsi kamera.

Ditambah dengan keterbatasan infrastruktur teknologi informasi, upaya mengintegrasikan sistem pengawasan jadi pekerjaan yang menantang.

- Iklan Google -

Akibatnya, respons terhadap insiden seperti pencurian atau risiko keselamatan di area workshop sering terlambat.

Solusi: Antares Eazy dari Telkom

Transformasi dimulai ketika BPPTD Mempawah menggandeng Telkom Solution, bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, untuk menerapkan sistem Antares Eazysolusi pengawasan digital berbasis Internet of Things (IoT).

Baca Juga:  WIKA Pacu Proyek JSDP, Jakarta Kian Dekat ke Kota Bebas Limbah

Sebanyak 169 unit kamera Eazy Cam IP Outdoor Pro dipasang di seluruh titik strategis, terhubung dengan layanan Cloud Recording dan dikontrol melalui Command Center yang dapat diakses lewat perangkat mobile maupun situs web.

3eaabe73 e134 4720 9341 fee6ebe3362f

Teknologi plug-and-play membuat instalasi berlangsung cepat tanpa mengganggu aktivitas harian.

Rekaman tersimpan aman di cloud, memungkinkan analisis lintas area dan deteksi insiden lebih cepat.

“Setelah menggunakan Antares Eazy, seluruh area kini dapat kami pantau secara real-time. Waktu respons terhadap insiden pun turun drastis — dari yang sebelumnya bisa berjam-jam menjadi kurang dari lima menit,” kata Bambang.

Efisiensi dan Keamanan yang Lebih Tinggi

Selain meningkatkan kecepatan dan jangkauan pengawasan, BPPTD juga mencatat efisiensi biaya hingga 30%.

Kerusakan kabel yang dulu kerap mengganggu kini tak lagi jadi kendala.

Kemudahan operasional sistem juga membantu tim keamanan beradaptasi lebih cepat, meningkatkan kinerja serta rasa aman bagi peserta pelatihan dan tenaga pengajar.

“Dengan Antares Eazy, kami bisa fokus pada peningkatan kualitas pelatihan, bukan lagi sekadar urusan teknis pengawasan,” ujar Bambang menambahkan.

Telkom dan Visi Indonesia Digital

Bagi Telkom Indonesia, proyek ini menjadi bagian dari komitmen besar untuk memperkuat digitalisasi sektor publik dan pendidikan.

“Melalui Antares Eazy, kami menghadirkan sistem pengawasan terintegrasi yang meningkatkan efisiensi dan keamanan real-time, sekaligus mendukung percepatan transformasi digital di berbagai sektor,” jelas EGM Digital Product Telkom Indonesia, Komang Budi Aryasa.

Telkom menegaskan, inovasi digital seperti ini adalah langkah nyata menuju Indonesia berdaulat digital — di mana teknologi bukan hanya alat bantu, melainkan fondasi bagi keamanan, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:  PWI Enrekang Gelar Penyuluhan Hukum: Mencegah Sengketa Pers Lewat Pemahaman Etika dan Profesionalisme
(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *